Contoh Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas

Contoh Kalimat Utama – Dalam suatu paragraf pastinya ada kalimat utama, kalimat penjelas dan ide pokok. Setiap kali kalian ujian Bahasa Indonesia, tentunya kalian akan menemui pertanyaan tentang kalimat utama.

Oleh karena itu kami akan membahas mengenai contoh kalimat utama, dengan tujuan kalian dapat memahami atau menjadi lebih paham terhadap kalimat utama.

1. Kalimat Utama

A. Pengertian Kalimat Utama

Contoh kalimat Utama

Kalimat Utama adalah kalimat yang berisi ide pokok utama dan menjadi dasar dalam pengembangan paragraf. Kalimat utama bersifat umum dan memuat keseluruhan isi dalam suatu paragraf.

Kalimat utama biasanya berada pada awal kalimat, akhir kalimat, dan berada pada awal sekaligus akhir paragraf. Nama lain dari kalimat utama adalah kalimat topik, hal itulah yang membuat kalimat utama sebagai acuan dalam pengembangan paragraf.

B. Pola Letak Kalimat Utama

contoh kalimat utama

Kalimat utama berdasarkan letaknya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu di awal paragraf (deduktif), di akhir paragraf (induktif), dan di awal sekaligus di akhir paragraf (campuran). Kalimat utama merupakan kalimat yang  menjadi dasar dalam pengembangan paragraf. Adanya kalimat utama pastinya akan diikuti juga oleh kalimat penjelas, sehingga membentuk pola-pola dalam suatu paragraf. Berikut merupakan pola letaknya.

  1. Pola Kalimat utama Deduktif
    Kalimat Utama (umum), kalimat penjelas (khusus), kalimat penjelas (Khusus)
  2. Pola Kalimat utama Induktif
    Kalimat Penjelas (khusus), kalimat penjelas (khusus), kalimat utama (umum)
  3. Pola Kalimat utama campuran
    Kalimat utama (umum), kalimat penjelas (khusus), kalimat penjelas (khusus), kalimat utama (umum)

C. Ciri-Ciri Kalimat Utama

contoh kalimat utama

Kalimat utama merupakan kalimat yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai arti yang jelas, sehingga tidak membutuhkan konjungsi, baik antar kalimat maupun intra kalimat. adapun ciri-ciri kalimat utama adalah sebagai berikut:

  • Kalimat utama mengandung suatu permasalahan yang bisa dikembangkan secara terperinci.
  • Biasanya kalimat utama merupakan suatu kalimat yang utuh atau bisa berdiri sendiri tanpa adanya penghubung. Baik penghubung antar kalimat maupun penghubung intra kalimat.
  • Biasanya kalimat utama terletak di awal paragraf. Namun pada kalimat induktif, kalimat utama terletak di akhir paragraf.
  • Mempunyai arti yang jelas walaupun tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.

2. Kalimat Penjelas

A. Pengertian Kalimat Penjelas

contoh kalimat utama

Kalimat penjelas adalah kalimat-kalimat yang isinya merupakan penjelasan, uraian, atau berupa rincian-rincian detail tentang kalimat utama suatu paragraf. Kalimat penjelas adalah kalimat khusus yang berfungsi untuk mengembangkan kalimat utama pada suatu paragraf.

B. Ciri-Ciri Kalimat Penjelas

contoh kalimat utama

Berikut ini merupakan ciri-ciri dari kalimat penjelas.

  • Kalimat penjelas bersifat khusus.
  • Kalimat penjelas diletakkan setelah atau sebelum kalimat utama.
  • Kalimat penjelas isinya berupa uraian-uraian pendukung berupa contoh, data, fakta, dan opini.
  • Kalimat penjelas tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya kalimat utama.
  • Kalimat penjelas memerlukan konjungsi (kata hubung) seperti “Bahkan, contohnya, terlebih lagi, misalnya” dan sebagainya. Kalimat penjelas membutuhkan konjungsi agar suatu paragraf menjadi berkesinambungan.

3. Contoh Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas Dalam Paragraf

A. Kalimat Utama di Awal Paragraf (Deduktif)

Berikut ini akan kami berikan contoh kalimat utama deduktif.

Paragraf 1

Konsisten dalam menjalankan semua hal dapat memberikan sejumah manfaat untuk diri kita sendiri (1). Dengan konsistensi yang kita bangun, kita bisa terbiasa melakukan sesuatu secara rutin dan terstruktur (2). Selain itu, konsstensi juga dapat membuat diri kita menjadi pribadi yang kuat dan tangguh, serta teguh dalam menjalani suatu hal (3).

Pada paragraf di atas, kalimat (1) adalah kalimat utama, sedangkan sisanya adalah kalimat penjelas

Paragraf 2

Beberapa kuliner tradisional mengalami sejumlah inovasi, tak terkecuali dengan cilok (1). Jajanan khas Bandung ini kini tak hanya disajikan dengan cara dikukus saja (2). Melainkan, bisa diolah dengan cara dikuah, digorang, bahkan dibakar (3). Salah satu varian cilok tersebut adalah cilok goreng (4). Varian cilok ini dibuat dengan cara digoreng lalu diberi sejumlah bumbu penyedap (5). Adapun bumbu-bumbu tersebut antara lain bumbu kacang, bubuk kacang, dan bubuk cabai (6). Jajanan ini cukup populer di Bandung dan bisa ditemui di hampir setiap sudut jalan di kota Bandung (7).

Pada paragraf di atas, kalimat (1) adalah  kalimat utama, sedangkan yang lainnya adalah kalimat penjelas.

Paragraf 3

Memasuki arus globalisasi, beberapa hal terkait IPTEK yang semakin canggih menjadi boomerang bagi masyarakat Indonesia (1). Sebagai contoh, saat ini kecanggihan koneksi internet yang semakin mudah diakses bisa menjadi ancaman bagi anak-anak (2). Wajib diwaspadai bagi para orang tua khususnya (3). Hal tersebut dikarenakan mudahnya akses internet yang akhir-akhir ini sering disalahgunakan (4).

Pada paragraf di atas, kalimat (1) adalah  kalimat utama, sedangkan yang lainnya adalah kalimat penjelas.

Paragraf 4

Kanker serviks adalah penyakit yang banyak mengancam kaum wanita di dunia (1). Beberapa kasus kanker serviks terjadi pada wanita di usia yang mash produktif yaitu sekitar 20-30 tahun (2). Jumlah kasus kanker serviks di kawasan Asia mencapai kenaikan hingga 12% setiap tahunnya (3). Hal tersebut dikarenakan tingginya angka penularan penyakit seks menular yang akhirnya menjangkit beberapa kaum wanita (4). Selain itu faktor kurangnya sosialisasi kepada masyarakat akan bahayanya penyakit mematikan ini masih dinilai kurang (5)

Pada paragraf di atas, kalimat (1) adalah  kalimat utama, sedangkan yang lainnya adalah kalimat penjelas.

B. Kalimat Utama di Akhir Paragraf (Induktif)

Berikut ini akan kami berikan contoh kalimat utama Induktif.

Paragraf 1

Bekerja terlalu keras hingga lupa waktu dapat membuat tubuh mudah lelah (1). Selain itu, beberapa penyakit kronis lain bisa menjangkiti orang-orang yang bekerja terlalu keras (2). Misalnya dehidrasi, depresi, hingga serangan jantung (3). Sebagai gantinya, kita mesti bisa mengatur waktu, kapan waktu untuk istirahat dan kapan waktu untuk bekerja (4). Jika belum sanggup, kita bisa mencoba langkah lain, yaitu dengan berdian diri sejenak atau merebahkan diri sejenak di sela-sela jam kerja kita yang padat (5). Oleh karenanya, kita selaku pekerja janganlah terlalu keras dalam bekerja agar tidak terpapar sejumlah dampak negatif (6).

Pada paragraf di atas, kalimat (6) adalah kalimat utama, sedangkan kalimat (1), (2), (3), (4), dan (5) adalah kalimat penjelas.

Paragraf 2

Sebuah roda yang berputar terkadang dapat berada di atas dan kadang pula ada di bawah (1). Hal ini juga berlaku dengan kehidupan (2). Dalam kehidupan ini, terkadang kita berada di atas kesuksesan dan kadang pula bisa berada di bawah jurang kegagalan (3). Oleh karena itu, kita selaku manusia janganlah sombong saat di atas, dan jangan terlalu sedih saat di bawah, karena kehidupan manusia akan selalu berputar bagaikan sebuah roda (4).

Pada paragraf di atas, kalimat (4) adalah kalimat utama, sedangkan kalimat (1), (2), dan (3) adalah kalimat penjelas.

Paragraf 3

Bersosialisasi menjadikan seseorang peka pada reaksi sosial dan segala peristiea di sekitarnya (1). Dengan sosialisasi setiap orang dapat memperoleh penjelasan mengenai hal yang tidak diketahui sebelumnya (2). Pada berbagai situasi, sosialisasi antar individu pasti dilakukan (3). Misalnya pada acara seminar yang dilangsungkan antar perusahaan, sosialisasi dapat menambah jaringan pertemanan yang bisa saja saling menguntungkan (4). Jadi, cukup banyak manfaat yang diperoleh dengan menjalin sosialisasi antar sesama (5).

Pada paragraf di atas, kalimat (5) adalah kalimat utama, sedangkan kalimat (1), (2), (3) dan (4) adalah kalimat penjelas.

Paragraf 4

Akhir-akhir ini cukup banyak kasus penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya kesadaran akan kebersihan (1). Kebersihan yang dimaksud disini tidak hanya kebersihan diri dan lingkungan saja (2). Lebih utama dari pada itu kebersihan makanan dan segala yang masuk ke tubuh kita perlu dijaga (3). Makanan merupakan sumber utama tenaga untuk proses metabolisme tubuh (4). Oleh sebab itu, kebersihan makanan wajib menjadi perhatian bagi kita jika ingin hidup sehat (5).

Pada paragraf di atas, kalimat (5) adalah kalimat utama, sedangkan kalimat (1), (2), (3) dan (4) adalah kalimat penjelas.

C. Kalimat Utama di Awal dan Akhir (Campuran)

Berikut ini akan kami berikan contoh kalimat utama campuran.

Paragraf 1

Melemahnya rupiah terhadap dolar diperkirakan masih akan terus terjadi hingga akhir bula januari tahun ini (1). Permasalahan kurs rupiah yang seperti ini menjadi perhatian beberapa ahli ekonomi di indonesia (2). Banyak yang menduga serangan terorisme menjadi satu diantara penyebab devisa negara menurun dan berdampak pada nilai mata uang indonesia tersebut (3). Akibatnya, karena serangan masih berdampak hingga saat ini, maka nilai tukar rupiah yang melemah sepertinya masih terjadi hingga akhir bulan Januari (4).

Pada paragraf di atas, kalimat (1), dan (4) adalah kalimat utama yaitu ” Melemahnya nilai tukar rupiah kemungkinan masih terjadi hingga akhir bualan Januari”, sedangkan kalimat (2), dan (3) adalah kalimat penjelas.

Paragraf 2

Sampai detik ini para penyandang cacat masih kurang mendapat perhatian di pelayanan publik (1). Agaknya hal ini dikarenakan kurangnya pengawasan dari pemerintah pusat untuk mengawasi anggotanya yang berperan memberikan pelayanan masyarakat sama rata (2). Beberapa instansi seperti rumash sakit, dan sebagian kantor pelayanan seperti kecamatan atau kelurahan tidak menerima penyandang cacat dengan keramahtamahan seperti seharusnya (3). Mereka justru terkesan meremehkan dan bahkan ada juga yang tidak memberikan pelayanan (4). Pelayanan terhadap kaum disabilitas semacam ini yang harus segera mendapatkan tindakan dari pemerintah pusat (5).

Pada paragraf di atas, kalimat (1), dan (5) adalah kalimat utama yaitu ” Pelayanan terhadap penyandang cacat masih kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat”, sedangkan kalimat (2), (3), dan (4) adalah kalimat penjelas.

Demikian pembahasan mengenai contoh kalimat utama dan kalimat penjelas semoga dapat menambah pengetahuannya. Dan jangan lupa juga untuk membaca artikel lainnya supaya wawasanmu semakin luas. Terima kasih!

Satu pemikiran pada “Contoh Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas”

Tinggalkan komentar