Pengertian Lisosom: Pembentukan, Fungsi, Klasifikasi, Gambar

Pengertian Lisosom – Setelah sebelumnya membahas mengenai mitokondria. kali ini kita akan membahas mengenai lisosom. dimulai dari pengertian, fungsi-fungsinya, sampai klasifikasi.

Untuk melihat daftar isi pada artikel ini, bisa kalian lihat dibawah ini.

A. Pengertian Lisosom

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraselular pada berbagai keadaan.

Lisosom berfungsi untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai kondisi. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Juve dan ditemukan pada semua sel eukariotik.

Lisosom memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti glikosidase, fosfolipase, protease, nuklease, lipase, fosfatase, sulfatase. Semua enzim tersebut dapat aktif pada keadaan pH 5.

Lisosom juga mengandung Zat Hirolase Asam, enzim-enzim yang menguraikan protein, asam-asam nukleat serta karbohidrat pada pH asam.

Pada tumbuhan organel ini sering dikenal sebagai vakuola, yang berfungsi untuk mencerna, dan juga mempunyai fungsi untuk menyimpan senyawa organik yang dihasilkan oleh tanaman.

Lisosom hanya dapat ditemukan pada sel hewan saja. 

Lisosom memiliki struktur yang berbentuk agak bulat yang dibatasi dengan membran tunggal serta memiliki ukuran diameter sekitar 1,5 mikron. Lisosom mempunyai peran dalam melakukan fungsi imunitas.

Lisosom memiliki enzim-enzim hidrolitik yang dapat memecah polisakarida, lipid, fosfolipid, serta protein. Lisosom memiliki peran penting dalam pencernaan intrasel, misalnya pada protozoa dan sel darah putih.

pengertian lisosom

Lisosom berperan penting dalam matinya sel-sel. Lisosom juga banyak terdapat pada sel-sel darah seperti leukosit, limfosit, serta monosit.

Di dalam sel darah tersebut lisosom berperan mensintesis enzim-enzim hidrolitik, yang berfungsi untuk mencernakan bakteri-bakteri patogen yang dapat menyerang tubuh.

Lisosom dapat berfungsi untuk menghancurkan sel yang luka atau mati dan dapat menggantikannya dengan yang baru. Hal tersebut disebut dengan autofagus.

Contohnya adalah lisosom yang banyak terdapat di sel-sel ekor kecebong. Ekor tersebut secara bertahap akan diserap dan pada akhirnya mati (ekornya hilang).

Hasil penghancuran tersebut akan digunakan untuk pertumbuhan sel-sel baru pada katak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Begitu pula pada selaput antara jari-jari tangan serta kaki manusia saat masih berwujud embrio. Selaput-selaput tersebut akan hilang setelah embrio tersebut lahir.

Lisosom ini bisa kita temukan hampir pada semua sel, kecuali dalam sel darah merah (Eritrosit) manusia dan mamalia, dan juga pada sebuah sel kulit yang sepenuhnya mengalami keratinisasi (pengerasan/penebalan).

Lisosom juga banyak disebut sebagai sistem pencernaan pada sebuah sel. Lisosom baru yang terbentuk dari pertunasan badan golgi disebut sebagai Lisosom Primer.

Baca Juga: Retikulum Endoplasma

B. Pembentukan Lisosom

pengertian lisosom

Pembentukan pada lisosom terjadi karena 2 hal, yaitu:

1. Proses Lisosom yang Dilakukan Secara Langsung Oleh RE

Dalam proses ini lisosom dapat terbentuk karena,

  1. Enzim pada lisosom yang dihasilkan adalah protein diproduksi oleh ribosom yang kemudian masuk ke dalam RE.
  2. Setelah masuk ke dalam RE, enzim tersebut lalu akan dimasukkan kembali ke dalam membran yang kemudian akan dikeluarkan ke Sitoplasma.

2. Proses Lisosom yang Dilakukan Oleh Golgi

Dalam proses ini lisosom dapat terbentuk karena,

  1. Enzim pada lisosom yang dihasilkan oleh ribosom terlebih dahulu dimasukkan ke dalam golgi
  2. Kemudian golgi tersebut akan membungkus enzim dengan membran, lalu enzim tersebut akan dilepaskan ke dalam sitoplasma

C. Gambar Lisosom

1.Gambar Lisosom dalam Sel Hewan

pengertian lisosom
gambar lisosom dalam sel hewan

2. Gambar Sebuah Lisosom

Lisosom
gambar sebuah lisosom

D. Fungsi Lisosom

Setelah kita membahas mengenai pengertian diatas, kita dapat mengetahui fungsi dari lisosom. Berikut adalah fungsi dari lisosom.

1. Pencernaan Intrasel

Pencernaan Intrasel adalah salah satu fungsi utama pada lisosom, yang dimana ketika sebuah benda yang dicerna, bisa berasal dari luar ataupun dari dalam sel itu sendiri.

Bila benda tersebut berasal dari luar sel, maka benda tersebut masuk ke dalam sitoplasma melalui Pinositosis dan Fagositosis.

Pencernaan Intrasel dinamakan seperti itu, karena pencernaan tersebut berlangsung di dalam lisosom, dimana Enzim hidrolitik tidak akan pernah keluar dari dalam lisosom.

Hal tersebut menyebabkan proses pencernaan berlangsung secara optimal, apabila terdapat kasus pecahnya lisosom, maka kondisi ini mengakibatkan enzim-enzim pada hidrolitik akan keluar dari dalam lisosom dan menghancurkan sel itu sendiri.

2. Endositosis

Endositosis adalah suatu fungsi pada lisosom, dimana mekanisme masuknya Makromolekul yang berasal dari sel masuk ke dalam sel.

Makromolekul tersebut akan melewati Endocytic Pathway dimana selanjutnya molekul tersebut akan dibawa ke dalam Endosom Awal yang merupakan vesikel-vesikel kecil dan tidak beraturan.

Endosom awal memiliki pH asam sekitar 6 pH, dari sinilah makromolekul akan mengalami proses pemilihan, yang dimana terdapat sebuah benda dibawa kedalam endosom lanjut.

Ada juga benda yang tidak bermanfaat bagi tubuh akan dibuang ke dalam sitoplasma. Pada endosom lanjut yang memiliki pH asam 5 ini, terjadilah proses pematangan dari sebuah benda yang telah dicerna, sehingga terbentuklah lisosom.

Dalam proses endositosis ini, terdapat 2 buah Reseptor yang terletak di luar membran.

Plasma pada reseptor tersebut adalah:

  • Pada Housekeeping Reseptor berfungsi untuk bertanggung jawab dalam pengambilan benda yang kemudian akan dipergunakan oleh sel.
  • Pada Signaling Reseptor berfungsi untuk bertanggung jawab dalam proses pengikatan Ligan di bagian ekstrakurikuler, yang berfungsi untuk membawa perintah dan digunakan untuk mengubah aktivitas yang ada di dalam sel.

Berdasarkan berat jenis, pH, dan komposisi proteinnya, endosom terbagi menjadi 2 tipe, yaitu early endosom dan late endosom.

  1. Early endosom adalah sebuah endosom yang terletak pada daerah sekitaran di dalam sel.
  2. Late Endosom adalah sebuah endosom terletak lebih dekat pada bagian nukleus sel

3. Autofagi

Autofagi adalah suatu fungsi pada lisosom, dimana merupakan suatu mekanisme penurunan (Pendegradasian) yang dilakukan pada lisosom terhadap sebuah organel sel yang tidak dapat berfungsi lagi atau rusak, tanpa terjadinya kehilangan bahan kimia sebagai penyusunnya sehingga dapat digunakan lagi oleh sel.

Contoh fungsi autofagi adalah terjadinya proses degradasi (penurunan) pada sel hati dengan mitokondria berumur rata-rata 10 hari.

Mitokondria yang rata-rata berumur 10 hari dan tidak berfungsi lagi, akan ditutup oleh suatu organel pada retikulum endoplasma kasar dan membentuk autofagosom.

yang kemudian akan bergabung di dalam lisosom, agar mitokondria bisa dihancurkan oleh enzim hidrolitik.

4. Fagositosis

Fagositosis adalah proses pemasukan berbagai partikel-partikel yang besar yaitu partikel-partikel yang mempunyai diameter lebih besar dari 5 µm, dan juga mikroorganisme seperti virus ataupun bakteri ke dalam sel.

Proses ini digunakan oleh berbagai tipe sel yang telah mengalami spesialisasi. Contoh fungsi fagositosis adalah jenis -jenis protista seperti amoeba ataupun siliata dalam mendapatkan sebuah makanan.

Cara yang dilakukan adalah dengan menangkap partikel-partikel pada makanan atau mikroorganisme yang lebih kecil.

Kemudian partikel-partikel makanan yang tertangkap tersebut akan dimasukkan ke dalam organel yang dikenal dengan sebutan vakuola atau Fagosom.

Dimana vakuola atau fagosom tersebut berasal dari sebagian kecil pada membran plasma. Kemudian fagosom bergabung dengan lisosom untuk melakukan suatu pencernaan terhadap partikel-partikel makanan yang telah ditangkap.

5. Eksositosis

Eksositosis mereupakan mekanisme yang dimanfaatkan untuk mentransport berupa molekul-molekul berukuran besar dalam melewati membran plasma dari dalam sel menuju ke luar sel.

Dengan menggabungkan vesikula yang berisi molekul-molekul dengan membran plasma.

Fungsi eksositosis adalah ciri-ciri sebagai makhluk hidup akan mengalami suatu proses pergantian tulang rawan dan terjadi pada perkembangan tulang keras.

6. Autolisis

Autolisis adalah mekanisme suatu proses penghancuran diri yang dilakukan oleh sel dengan membebaskan isi lisosom ke dalam sel.

Contoh fungsi autolisis adalah pada kasus ini terjadi pada daur hidup seekor katak, yaitu ketika seekor berudu menyerap kembali ekornya ke dalam tubuhnya. disaat katak tersebut menginjak usia dewasa.

Baca Juga: Mitokondria

E. Fungsi Lisosom pada Tubuh manusia

Fungsi Lisosom pada tubuh manusia adalah

  • Lisosom berfungsi dalam mencerna cadangan makanan apabila terjadi kekurangan makanan.
  • Lisosom berfungsi dalam mencerna makanan hasil fagositosis dan pinositosis.
  • Lisosom berfungsi sebagai autolisis yaitu lisosom bisa menghancurkan sebuah organel sel yang rusak dalam keadaan fisiologis tertentu pada jaringan tubuh yang disebut dengan autofagi.
  • Lisosom berfungsi dalam menetralkan zat yang sifatnya Karsinogen, yaitu zat yang menyebabkan kanker.
  • Lisosom berfungsi dalam menghancurkan zat yang terdapat di luar sel. Salah satunya untuk menghancurkan dinding sel telur sperma yang mengeluarkan enzim pada saat terjadinya fertilisasi.

F. Fungsi Lisosom pada Tumbuhan dan Hewan

  • Lisosom berfungsi dalam memproses pencernaan makanan dan benda asing yang masuk ke dalam sel pada tubuh seekor hewan. Contohnya adalah seekor ular memangsa seekor hewan yang ukurannya lebih besar dari tubuh ular tersebut.
  • Lisosom dapat berperan ketika terjadinya proses pengausan atau pengrusakan organel sel. contohnya adlah proses rusaknya kloroplas pada tumbuhan yang sudah tua.

G. Klasifikasi Lisosom

Lisosom dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis utama, yaitu:

  1. Lisosom primer merupakan jenis lisosom yang masih belum dipergunakan dalam proses pencernaan ataupun dalam proses hidolisis.
  2. Lisosom sekunder merupakan jenis lisosom primer yang telah dipergunakan dalam proses pencernaan atau hidrolisis, dan telah menyatu dengan membran fagosom.

Lisosom juga memiliki 2 fungsi lain yang memiliki keterkaitan untuk bekerja sama yang erat di dalam sel. fungsi-fungsinya adalah

  1. Heterolisosom terbentuk dari suatu fungsi Lisosom primer, fargosom atau endosom yang terjadi bila substrat yang dicerna berasal dari luar sel.
  2. Autolisosom terbentk dari suatu fungsi Lisosom Primer dengan Sitosegrosom yang terjadi pada saat substrat yang dicerna merupakan substrat intraseluler yang dibatasi oleh membran (sitosegresom)

Demikian penjelasan mengenai pengertian lisosom, serta fungsi-fungsinya, gambar, dan klasifikasinya. Semoga dapat bermanfaat dan dapat menambah ilmunya, dan jangan lupa juga untuk membaca artikel menarik lainnya. Terima kasih!!

Tinggalkan komentar