12 Senjata Tradisional Sumatera Utara

Senjata Tradisional Sumatera Utara – Hai Pembaca, sebagai penduduk yang tinggal di Indonesia tentunya kamu pernah berjumpa dengan orang Batak kan ?

Salah satu suku yang ada di Indonesia ini berasal dari salah satu provinsi yang ada di pulau sumatera yaitu provinsi Sumatera Utara.

Kota Medan merupakan ibukota provinsi dari Sumatera Utara, selain suku Batak di provinsi Sumatera Utara juga banyak suku lain seperti suku Nias, suku Melayu, suku Tionghoa, dan suku Jawa.

Nah pada kesempatan kali ini gim-bi akan membahas mengenai salah satu kebudayaan yang ada di Sumatera Utara yaitu senjata tradisionalnya.

apa saja macam-macam senjata tradisional Sumatera Utara ?

Berikut penjelasan senjata tradisional yang ada di Sumatera Utara beserta dengan gambar dan kegunaannya.

Mari kita langsung saja simak bersama.

Selamat membaca !

Senjata Tradisional Sumatera Utara

Dibawah ini merupakan senjata-senjata Sumatera Utara yang berhasil kami rangkum dari berbagai sumber, sebagian dari senjata tersebut mungkin masih digunakan oleh masyarakat setempat.

Namun karena perkembangan zaman yang semakin maju, maka tidak menutup kemungkinan bahwa senjata-senjata tersebut sudah tidak digunakan lagi oleh masyarakat Sumatera Utara.

Piso Halasan

Senjata tradisional Sumatera Utara yang pertama kita bahas pada kesempatan kali adalah Piso halasan, senjtara ini berasal dari Tapanuli Utara dan merupakan senjata jenis pedang.

Piso Halasan merupakan senjata yang biasa dipunyai oleh orang tertentu saja seperti para pemimpin tokoh Batak yang telah mempunyai otoritas sampai tingkat Bius.

Senjata ini merupakan simbol kebesaran dari masyarakat Batak Hasangpon, menurut mereka senjata ini dapat memberi manfaat lebih kepada orang banyak.

Makna dari piso Halasan sebagai berikut:

  • Menegakkan hukum keadilan
  • Memberi jalan kemudahan bagi masyarakat
  • Sebagai lambang kecerdasan
  • Mencari kesejahteraan bersama

Hujur Siringis

Senjata Hujur Siringis merupakan senjata khas dari Sumatera Utara yang konon pertama kali ditemukan. Hal tersebut berdasarkan dari penelusuran sejarah.

Bentuk senjata adat ini mirip dengan tombak dan diyakini bahwa pada zaman dahulu senjata ini digunakan oleh para ksatria dari kerajaan Batak untuk melindungi kerajaannya.

Hujur Siringis merupakan senjata yang gagangnya terbuat dari kayu yang ringan dan kuat, dan di ujungnya dilengkapi dengan mata pisau yang sangat runcing dan tajam.

Apabila senjata ini ditusukkan maka akan sangat mudah menembus badan lawan.

Piso Gading

Piso Gading merupakan senjata daerah Sumatera Utara yang ada sejak abad ke 19 Masehi, kono katanya senjata ini berasal dari Toba.

Gagang senjata ini dibuat dari bahan kayu, rontan ataupun gading. Piso gading mempunyai ukuran panjang sekitar 66 cm dengan panjang bilah pisau sekitar 47 cm.

Piso Karo

Senjata dari daerah Sumatera Utara ini merupakan salah satu senjata khas dari suku Batak Karo, senjata ini mirip dengan Piso Gading.

Perbedaannya sendiri terletak pada bagian gagang. Jika piso gading gagangnya terbuat dari gading gajah dan diukir, maka piso Karo gagangnya terbuat dari kayu dan tanpa ukiran.

Keunikan dari Piso Karo adalah bagian ujung dari gagang atau pegangannya bercabang, selain itu sarung yang digunakan dilengkapi dengan suasa dan perak.

Piso Gaja Dompak

Senjata piso Gaja Dompak merupakan senjata khas masyarakat Sumatera Utara, kata Piso Gaja Dompak berasal dari bahasa Batak yang mempunyai arti sebagai berikut, Piso berarti pisau, dan Gaja Dompak berarti ukiran gajah.

Senjata ini merupakan senjata tradisional dari suku Toba yang berada di berbagai wilayah seperti Kabupaten Samosir, Tapanuli Utara, Dairi, Humbang, Hasundutan, Simalungun, dan Toba Samosir.

Senjata tradisional ini melambangkan masyarakat Batak Toba yang gagah dan perkasa, Piso Gaja Dompak konon hanya dimiliki oleh orang-orang dari keturunan raja.

Senjata ini juga merupakan warisan benda pusaka dari kerajaan Batak, diyakini bahwa senjata tradisional Sumatera Utara ini sudah ada sejak zaman Raja Sisingamaraja I.

Karena diyakini sebagai benda pusaka kerajaan, maka senjata ini tidak digunakan secara sembarangan dan juga tidak digunakan sebagai alat untuk membunuh.

Menurut masyarakat senjata ini mempunyai kekuatan magis yang dapat memberikan kekuatan lebih kepada pemilik atau si penggunaannya.

Baca juga mengenai Senjata Tradisional Aceh

Piso Silima Sarung

Piso Silima Sarung merupakan senjata yang banyak digunakan oleh masyarakat dari suku batak terutama dari mereka pada zaman dahulu yang masih menganut kepercayaan animisme.

Sesuai dengan namanya Piso Silima Sarung merupakan lima mata pisau yang ada dalam satu sarung. Konon dalam setiap pisau memiliki kehidupan manusia, karena menurut kepercayaan masyarakat batak bahwa setiap manusia yang lahir akan memiliki 4 roh, dan yang kelima merupakan bahda atau wujudnya.

Dalam ilmu meditasi apabila seseorang ingin mendekatkan diri kepada Mulajadi Nabolaon atau Tuhan maka dia harus bisa menyatukan keempat roh dan badannya terlebih dahulu.

Tumbuk Lada Sumatera Utara

Tumbuk lada merupakan senjata tradisional yang sudah menyebar luas di pulau sumatera.

Tumbuk Lada memiliki 2 jenis genggaman saat dipegang yakni mata ke atas dan mata ke bawah. Senjata ini merupakan senjata yang biasa dipakai dalam pertempuran di medan perang pada zaman dahulu.

Senjata ini sangat cocok digunakan dalam pertempuran jarak dekat.

Seiring dengan berjalannya waktu senjata ini lebih banyak digunakan sebagai senjata untuk koleksi atau hiasan dan senjata pusaka yang digunakan dalam upacara adat.

Salah satu penggunaan senjata ini dalam upacara adat adalah dalam upacara Ngelegi Besi Mersik, upacara adat ini merupakan upacara untuk penyembuhan penyakit.

Tunggal Panaluan

Senjata tradisional Tunggal panaluan merupakan senjata berbentuk Tongkat, senjata ini kerap digunakan oleh masyarakat suku batak karena diyakini mempunyai beragam kekuatan magis, seperti:

  • Dapat menurunkan hujan
  • Dapat menahan hujan
  • Mengobati suatu penyakit
  • Menolak bala atau wabah
  • Menangkap pencuri

Senjata tradisional Tunggal Panaluan mempunyai ukiran relief seperti gambar patung dan dihiasi dengan berbagai bulu halus.

Masyarakat Batak Toba meyakini bahwa untuk mengalahkan musuh tidak perlu untuk berhadapan secara fisik atau berhadapan secara langsung. Masyarakat disana juga percaya bahwa para Raja sebelumnya menggunakan Tunggal Panaluan untuk mengalahkan para musuh dengan menggunakan kekuatan magisnya.

Karena kekuatan supranatural tersebut, maka senjata-senjata tradisional yang berasal dari Sumatera Utara juga akan disucikan dengan ritual khusus.

Salah satu Tongkat Tunggal Panaluan yang masih ada sejak sekarang berada di salah satu museum yang ada di Sumatera Utara, tepatnya di Museum Gereja Katholik di Samosir.

Piso Sitolu Sasarung

Senjata-senjata tradisional yang berasal dari Sumatera Utara memang mengandung nilai-nilai filosofis tersendiri dalam kehidupan masyarakat Sumatera Utara.

Salah satu senjata tradisional yang nilai filosofisnya melekat dalam kehidupan masyarakat setempat adalah Piso Sitolu Sasarung, sesuai dengan namanya senjata ini mempunyai tiga mata pisau dengan satu sarung.

Pisau ini merupakan simbol dari kehidupan suku Batak dalam menyatukan 3 benua yaitu benua, atas, benua bawah, dan benua tonga.

Senjata ini juga melambangkan Debata Natolu, Batara Sori dalam keimanan, Batara Guru dalam Kebijakan dan Batara bulan dalam kebenaran, semuanya menjadi satu kesatuan kekuatan tetap yang akan mengiringi kehidupan suku batak dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Piso Sanalenggam

Senjata khas Sumatera Utara yang berikutnya adalah Piso Sanalenggam. Senjata ini merupakan jenis pisau yang gagangnya terdapat ukiran pria bertanduk.

Motif dari piasu ini melingkar di bagian leher. Pada bagian bawah senjata ini terdapat cincin dari kuningan yang dibuat menggulung.

Piso Toba

Senjata Piso Toba merupakan senjata tradisional yang berasal dari kebudayaan suku batak Toba.

Bentuk dari Piso Toba lebih kecil daripada Piso Batak yang telah kita bahas sebelumnya, bentuk gagan dari pisau ini dibuat melengkung agar mudah digenggam oleh pemakaiannya.

Meriam Puntung

Meriam merupakan senjata Sumatera Utara yang digunakan pada zaman dahulu untuk melawan penjajah.

Senjata ini memang sudah sangat dikenal oleh masyarakat Sumatera Utara salah satunya yaitu Meriam Puntung yang ada di Istana Maimun.

Istana Maimun memang kerap dijadikan sebagai tempat untuk mengenalkan budaya dan pendidikan sejarah yang ada di Sumatera Utara.

Demikian penjelasan mengenai senjata tradisional yang ada di provinsi Sumatera Utara, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan jangan lupa untuk share artikel ini.

Marilah kita bersama-sama menjaga kebudayaan yang ada di negara Indonesia.

Dan seperti biasa, terimakasih sudah singgah

Tinggalkan komentar