Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk merupakan salah satu materi yang akan dipelajari di sekolah. Materi ini tergolong materi yang cukup rumit, karena ada banyak sekali jenis dari kalimat majemuk.

Maka dari itu, tidak heran apabila kamu mengalami kebingungan. Namun, tentu saja jangan membiarkan kebingungan kamu tersebut menyebabkan kamu untuk malas mempelajari materi ini, jika kamu tetap membiarkannya tentu saja kamu tetap tidak akan bisa materi ini.

Untuk pokok-pokok yang akan dipelajari adalah pengertian kalimat majemuk, ciri-ciri, dan jenis-jenisnya.

1. Pengertian Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua kalimat tunggal menjadi satu kalimat yang dihubungkan menjadi satu kalimat yang dihubungkan oleh kata penghubung/sambung.

Oleh sebab itu, kalimat majemuk memiliki induk kalimat dan anak kalimat. Kalimat majemuk adalah kalimat yang merupakan penggabungan dari dua buah klausa atau lebih.

klausa biasanya merupakan perpaduan antara satu subjek dan satu predikat, bisa juga ditambahkan dengan objek, keterangan, atau pelengkap lainnya. Antar klausa dalam satu kalimat biasanya dihubungkan dengan kata penghubung (konjungsi). Namun. kamu juga akan menemukan kalimat majemuk tanpa penghubung, karena kata hubung biasanya tidak akan kamu temukan dalam kalimat majemuk yang bersifat perluasan. Agar lebih mudah dalam identifikasi kalimat mejemuk, akan kami uraikan ciri-ciri kalimat majemuk.

2. Ciri-Ciri Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk tentu saja berbeda dengan jenis kalimat yang lain. Jadi untuk mempermudah mengenalinya kita perlu mengetahui ciri-ciri yang terdapat pada kalimat majemuk. Berikut ciri-ciri kalimat majemuk yang harus kamu ketahui.

  1. Kalimat majemuk memiliki lebih dari satu subjek dan satu predikat.
  2. Terdapat penggabungan atau perluasan pada kalimat inti.
  3. Dari penggabungan atau perluasan kalimat ini akan didapatkan pola kalimat baru.

Itulah beberapa ciri-ciri kalimat majemuk akan membantu kamu membedakan antara kalimat majemuk dan bukan. Jika kamu kebetulan menemukan kalimat dan memiliki 3 ciri-ciri tersebut tentu saja itu adalah kalimat majemuk.

3. Jenis-Jenis Kalimat Majemuk

Setiap jenis kalimat majemuk sebenarnya memiliki kata hubung yang berbeda antara kalimat majemuk jenis satu dengan yang lainnya. Maka dari itu, dengan melihat kata hubung saja kamu akan dapat menentukan jenis dari kalimat majemuk tersebut. Berikut jenis-jenis kalimat majemuk yang harus kamu ketahui.

A. Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang unsur atau bagian-bagiannya mempunyai hubungan sederajat, atau dengan kata lain, kalimat yang terjadi dari gabungan beberapa kalimat tunggal yang setara.

Biasanya kalimat majemuk jenis ini tidak memiliki anak kalimat, apabila dipisahkan satu dengan yang lainnya kalimat tersebut dapat berdiri sendiri menjadi sebuah kalimat, atau dapat dikatakan juga klausa tersebut bersifat koordinatif.

Berikut ciri-ciri kalimat majemuk setara yang akan membantu kamu dalam menentukan jenis kalimat majemuk.

Ciri-Ciri Kalimat Majemuk Setara

  1. Antar klausa dapat berdiri sendiri menjadi suatu kalimat tersendiri atau memiliki hubungan koordinatif.
  2. Klausa yang satu dengan yang lainnya memiliki kedudukan yang sama (setara).
  3. Kalimat majemuk setara biasanya menggunakan konjungsi seperti:
    dan, sebelum, setelah, lalu, ketika, bahkan, kemudian, atau sedangkan.

Tiga hal di atas merupakan ciri-ciri yang terdapat pada kalimat majemuk setara. Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut tentu saja kamu akan semakin mudah menentukan kalimat majemuk setara.

Jenis-Jenis Kalimat Majemuk Setara

Namun, kalimat majemuk setara ini juga dibagi menjadi beberapa bagian lagi, yaitu

  1. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan
  2. Kalimat Majemuk Setara Sejalan
  3. Kalimat Majemuk Setara Sebab Akibat

Supaya dapat membedakannya, berikut ini akan kami berikan penjelasan serta contoh-contohnya.

1. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan

Kalimat Majemuk Setara Berlawanan merupakan kalimat majemuk setara yang menyatakan suatu kondisi atau keadaan yang berbeda.

Contoh Kalimat Majemuk Setara Berlawanan:

  • Ratu ingin pergi berwisata, tetapi ia harus belajar untuk ujian minggu deoan.
  • Susi sedang belajar untuk persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sedangkan adiknya sedang bermain game online.
  • Anisa merupakan anak yang cerdas, tetapi ia sering tidak teliti ketika mengerjakan tugasnya.
  • Bambang ingin segera masuk sekolah, tetapi ia masih sakit.
  • Andini ingin jalan-jalan bersama teman-temannya, tetapi Dini harus mengerjakan tugas matematikanya.
  • Nurul memiliki hobi membaca, sedangkan Ryan memiliki hobi melukis.
2. Kalimat Majemuk Setara Sejalan

Kalimat Majemuk setara berjalan adalah kalimat majemuk yang terdiri dari dua atau lebih klausa yang memiliki sifat atau kedudukan yang sama.

Contoh kalimat majemuk setara berjalan:

  • Ruby adalah murid di SMA 3 Jakarta dan Ina adalah murid di SMA 10  Jakarta.
  • Dhia berangkat ke sekolah sebelum Ibu berangkat ke kantor.
  • Marie mengajak Dina ke taman kota setelah Dina pulang dari Surabaya.
  • Rosa menanam bunga, lalu Reni menyiram bunga dengan air.
  • Rendy sedang membantu ibunya ketika Reni mengajaknya bermain.
  • Tania adalah anak yang rajin, bahkan Sari selalu mendapat nilai bagus di kelas.
  • Fania belajar hingga larut malam kemudian ia segera tidur di kamarnya.
  • Windy adalah anak pertama sedangkan Anita adalah anak terakhir.
3. Kalimat Majemuk Setara Sebab Akibat

Kalimat majemuk setara sebab akibat merupakan kalimat majemuk setara yang terdiri dari beberapa kalimat yang pada bagian yang lainnya mejelaskan sebab akibat.

Contoh kalimat majemuk setara sebab akibat:

  • Calvin sangat rain berlatih bulu tangkis, sehingga ia sekarang dapat menjuarai berbagai macam kejuaraan bulu tangkis dunia.
  • Amanda sangat rajin belajar, sehingga ia bisa menjadi juara di kelasnya.
  • Aprilio segera tidur setelah selesai belajar, sehingga besok pagi ia tidak akan bangun terlambat.
  • Hujan sangat lebat tadi malam, akibatnya jalanan menjadi becek hari ini.
  • Angin bertiup sangat kencang, akibatnya beberapa pohon tumbang.

B. Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang hubungan pola-polanya tidak sederajat. Salah satu pola menduduki fungsi lebih tinggi dari pola lain. Bagian yang lebih tinggi disebut induk kalimat, bagian yang lebih rendah disebut anak kalimat.

Kedudukan dari klausa dari jenis ini memiliki tingkatan, hal itu merupakan hasil perluasan dari salah satu klausa terhadap klausa lainnya. kamu dapat melihat kalimat majemuk bertingkat dari ciri-cirinya. Berikut ciri-ciri kalimat majemuk bertingkat.

Ciri-Ciri Kalimat Majemuk Bertingkat

  1. Antara klausa kalimat tidak memiliki posisi atau kedudukan yang setara.
  2. Ada kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri apabila antar klausa yang satu dengan yang lainnya dipisah.
  3. Kalimat majemuk bertingkat biasanya menggunakan kata hubung, seperti jika, sebab, sehingga, ketika, bahwa, bagaikan, dan walaupun.

Jenis-Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat 

Sama seperti pada kalimat majemuk setara, pada kalimat majemuk bertingkat juga dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu

  1. Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan waktu
  2. Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan sangkalan
  3. Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan syarat
  4. Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan penyebab
  5. Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan akibat
  6. Kalimat Majemuk Bertingkat Berhubungan dengan tujuan
  7. Kalimat Majemuk Bertingkat Berhubungan dengan perbandingan
  8. Kalimat Majemuk Bertingkat Berhubungan dengan cara

Untuk dapat membedakannya, berikut ini penjelasan serta contoh-contohnya.

1. Kalimat Majemuk Bertingkat Berhubungan dengan Waktu

Seperti namanya, kalimat majemuk ini merupakan kalimat majemuk yang berhubungan dengan waktu. Biasanya kata hubung yang sering digunakan, yaitu ketika. Karena kata hubung tersebut merupakan kata hubung yang ada kaitannya dengan waktu.

Contoh:

  • Saya sedang tidur nyenyak, ketika langit mendung.
  • Kak Sinta pulang dari kantor, ketika matahari tenggelam.
  • Adik sedang bermain kelereng, ketika ayah datang.
  • Ibu sedang berbelanja, ketika matahari terbit.
2. Kalimat Majemuk Bertingkat Berhubungan dengan Sangkalan

Merupakan kalimat majemuk yang berisi sangkalan terhadap suatu keadaan atau kondisi tertentu. Kata hubung yang biasanya digunakan dalam kalimat ini, yaitu padahal, sedangkan, dan lainnya.

Contoh:

  • Anita tetap berangkat ke sekolah, padahal ia sedang sakit.
  • Merita tetap membantu kedua orang tuanya, padahal ia sedang sangat lelah.
  • Andre tetap belajar sedangkan hari waktu sudah menunjukkan dini hari.
  • Maria mendapatkan pujian dari gurunya, sedangkan teman-temannya yang lain tidak.
3. Kalimat Majemuk Bertingkat Berhubungan dengan Syarat

Anak kalimat akan menjelaskan induk kalimat berupa suatu syarat tertentu terkait induk kalimat. Kata hubung yang biasanya digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan syarat ini, yaitu jika, apabila, seandainya, andaikan, dan asalkan.

Contoh:

  • Saya akan pergi berlibur seandainya tidak sakit.
  • Ani akan pergi ke toko buku jika tidak hujan.
  • Saya akan membaca banyak buku apabila saya ke perpustakaan.
4. Kalimat Majemuk Bertingkat Berhubungan dengan Penyebab

Kalimat ini merupakan kalimat majemuk yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu keadaan tertentu dari kalimat inti. Kata hubung yang biasanya digunakan dalam kalimat ini, yaitu karena, oleh karena, dan sebab.

Contoh:

  • Aku tidak ingin pergi ke mana pun, sebab besok nenek akan datang.
  • Dila belajar dengan rajin, karena besok akan ulangan matematika.
  • Maria menjadi juara Indonesian Idol 2018, karena dia memiliki suara yang sangat indah.
5. Kalimat Majemuk Bertingkat Berhubungan dengan Akibat

Merupakan kalimat majemuk bertingkat yang menjelaskan tentang suatu kejadian dari kalimat inti. Biasanua anak kalimat berperan sebagai penjelas terkait dari induk kalimat. Kata hubung yang digunakan dalam kalimat majemuk jenis ini, yaitu maka, sehingga, dan sampai-sampai.

Contoh:

  • Anita adalah anak yang rajin belajar, sehingga pantas mendapat juara kelas.
  • Adi sedang menunggu bus, maka ia duduk di halte bus.
  • Budi merasa bersalah karena menjahili Intan, sehingga ia meminta maaf.
6. Kalimat Majemuk Bertingkat Berhubungan dengan Tujuan

Kalimat majemuk ini merupakan kalimat majemuk yang digunakan untuk menjelaskan suatu maksud atau tujuan tertentu. Kata hubung yang sering digunakan pada kalimat majemuk jenis ini, yaitu biar, agar, dan supaya.

Contoh:

  • Andi langsung beristirahat setelah selesai latihan agar besok badannya fresh kembali.
  • Sari meminum obatnya supaya besok dapat masuk ke sekolah lagi.
  • Reni sengaja bangun pagi agar dapat ikut carefreeday di alun-alun.
7. Kalimat Majemuk Bertingkat Berhubungan dengan Perbandingan

Dalam kalimat ini digunakan untuk menyatakan hubungan perbandingan antar klausa yang satu dengan klausa penjelas atau induk kalimat dengan anak kalimat. Kata hubung yang biasanya digunakan dalam kalimat majemuk jenis ini, yaitu seperti, bagaikan, ibarat, sebagaimana, laksana, dan lebih baik.

Contoh:

  • Dari pada menunggu Andi terlalu lama lebih baik saya pulang.
  • Ina duduk di bangku taman sendirian seperti tidak punya teman.
  • Ani tidak ingin pergi menonoton di bioskop seperti teman-teman yang lain.
  • Hujan hari ini sangat lebat, tidak seperti hujan kemarin.
8. Kalimat Majemuk Bertingkat Berhubungan dengan Cara

Merupakan kalimat majemuk bertingkat yang biasanya menunjukkan cara dari sesuatu, cara tersebut menjelaskan kalimat inti yang terdapat di dalam kalimat majemuk tersebut. Kata hubung yang digunakan dalam kalimat majemuk ini, yaitu dengan.

Contoh:

  • Budi mendapatkan rangking 1 di kelasnya dengan belajar rajin.
  • Ali mendapatkan wawasan yang luas dengan membaca banyak buku.
  • Desi pergi ke sekolah dengan bersepeda.
  • Maman pergi mendaki dengan teman-teman sekelasnya.

Kalimat Majemuk Campuran

Merupakan kalimat majemuk gabungan antara kalimat majemuk rampatan atau kalimat majemuk setara dengan kalimat majemuk bertingkat. Setidaknya ada 3 kalimat tunggal dalam suatu kalimat majemuk campuran. Agar lebih mudah mengenali kalimat majemuk rampatan ini kami akan memberikan beberapa ciri-ciri kalimat tersebut. berikut ciri-ciri kalimat majemuk campuran yang harus kamu ketahui.

Ciri-Ciri Kalimat Majemuk Campuran

  1. Antara klausa yang satu dengan yang lainnya memiliki hubungan setara sekaligus bertingkat.
  2. Memiliki dua atau lebih konjungsi yang menjadi penghubung antara klausa yang satu dengan yang lainnya.
  3. Setidaknya dalam satu kalimat majemuk campuran terdapat 3 atau lebih klausa, satu induk kalimat dan yang lain sebagai anak kalimat.

Itulah beberapa ciri-ciri kalimat majemuk campuran yang pastinya akan sangat membantu untuk mengidentifikasi keberadaan dari kalimat majemuk campuran tersebut. Agar kamu lebih memahaminya, kami akan langsung memberikan contoh kalimat majemuk campuran ini.

Contoh Kalimat Majemuk Campuran

Contoh:

  • Ani sedang belajar pelajaran matematika ketika Ina datang berkunjung karena ia ingin meminjam buku catatannya Ani.

Uraian:

Ani sedang belajar pelajaran matematika.

Ina datang berkunjung.

Ina ingin meminjam buku catatan Ani.

  • Budi bermain sepak bola bersama Beni ketika panas matahari sangat terik, sehingga sore harinya mereka kelelahan.

Uraian:

Budi bermain sepak bola bersama Beni.

Panas matahari sangat terik.

Sore harinya mereka kelelahan.

Kalimat Majemuk Rapatan

Merupakan kalimat majemuk yang berasal dari kalimat majemuk setara, namun ada rapatan pada setiap bagian-bagiannya, hal itu karena klausa pada kalimat tersebut memiliki posisi atau kedudukan yang sama dalam satu kalimat.

Perapatan ini bertujuan untuk menghilangkan kalimat-kalimat yang sama pada suatu kalimat. Biasanya perampatan tersebut dilakukan pada bagian subjek atau predikat. Agar lebih mudah untuk diidentifikasi berikut akan kami paparan beberapa ciri-ciri yang terdapat pada kalimat majemuk rampatan.

Ciri-Ciri Kalimat Majemuk Rapatan

  1. Klausa antar kalimat majemuk rampatan biasanya dipisahkan oleh tanda koma atau kata penghubung (konjungsi).
  2. Kalimat tersebut dapat berdiri sendiri apabila dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.

Selain ciri-ciri tersebut, kami juga akan memberikan beberapa contoh dari kalimat majemuk rampatan ini.

Contoh Kalimat Majemuk Rapatan

  • Ani sedang belajar dengan rajin, karena ujian kenaikan kelas akan dilaksanakan minggu depan.
  • Beni bermain layang-layang di lapangan, setelah ia pulang dari sekolah.
  • Luna bermain bersama teman-temannya setelah menyelesaikan semua tugas sekolahnya.

Sekian dari pembahasan mengenai kalimat majemuk, semoga dengan adanya artikel ini kamu dapat mengetahui pengertian kalimat majemuk, ciri-ciri kalimat majemuk, serta jenis-jenis, dan contohnya. Jangan lupa untuk membca artikel lainnya supaya wawasanmu semakin luas. Terima kasih!

Tinggalkan komentar