Kalimat Tunggal

Kalimat Tunggal – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang kalimat tunggal. Yang meliputi pengertian, ciri-ciri, jenis dan contoh kalimat tunggal dengan pembahasan lengkap dan mudah dipahami.

A. Pengertian Kalimat Tunggal

Kalimat Utama

Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu pola kalimat, yaitu subjek, predikat, dan bisa dilengkapi dengan objek dan keterangan.

Bila terdiri dari lebih dari satu unsur maka sudah dipastikan kalimat tersebut bukanlah kalimat tunggal.

Pola dari kalimat tunggal ‘subjek – predikat – objek’ (SPO) dan juga bisa bervariasi seperti

  • subjek – predikat – objek – keterangan (SPOK)
  • subjek – predikat – objek – pelengkap (SPOPel),
  • subjek – predikat – pelengkap (SPPel),
  • subjek – predikat – objek – keterangan – pelengkap (SPOKPel),
  • dan lainnya asalkan hanya mengandung satu unsur saja.

B. Ciri Ciri Kalimat Tunggal

Berikut ini merupakan ciri-ciri kalimat tunggal beserta contohnya:

1. Memiliki Satu Peristiwa Pokok

Pada dasarnya kalimat tunggal hanya akan menyajikan/menyampaikan/menjelaskan satu peristiwa saja. Contoh :

  • Ibu menyiram bunga.
  • Sri Yuni membeli kue capit.
  • Ibu menjahit baju sekolahku yang robek.
  • Ayah membaca koran waspada di teras rumah.
  • Kami pergi ke Gunung Rinjani saat liburan nanti.
  • Tim Indonesia mencetak satu gol ke gawang lawan.
  • Asti mengenakan topi bundar yang hanya ada satu di dunia.
  • Cerpen yang ada di buku sekolah menginspirasi pembacanya.
  • Ucok membajak sawah dengan teknologi pertanian yang modern.
  • Ketika hujan tadi malam, para penjual nasi goreng tidak berjualan.
  • Perpustakaan menjadi tempat yang paling nyaman di sekolah kami.
  • Ibu menyiram bunga mawar dengan air hujan yang ditampung kemarin.
  • Tahanan di Nusakambangan diberikan keringanan saat hari raya Idul Fitri.
  • Aku memang tidak suka dengan tulisannya yang selalu kritik pemerintah.

2. Memiliki Satu Struktur Penyusun Kalimat

Kalimat tunggal hanya memiliki satu struktur penyusun kalimat saja, struktur penyusun kalimat telah dijelaskan sedikit diatas yaitu ‘subjek – predikat – objek’ (SPO) dan juga bisa bervariasi seperti

  • Subjek – Predikat – Objek – Keterangan (SPOK)
  • Subjek – Predikat – Objek – Pelengkap (SPOPel),
  • Subjek – Predikat – Pelengkap (SPPel),
  • Subjek – Predikat – Objek – Keterangan – Pelengkap (SPOKPel).

Namun, tetap perlu diingat kalimat tunggal mempunyai satu subjek, satu predikat, dan satu objek.

Contoh :

  • Ayah   tertawa (benar)
    S              P
  • Obe   menulis   puisi (benar)
    S            P            O
  • Balon itu   ditiup   Nuha (benar)
    S                  P          O
  • Asti   memintal   benang (benar)
    S             P               O
  • Aku   melihat   Rosa   dan   menakutinya (salah)
    S            P           O     Konj          P

3. Tidak Menggunakan Kata Hubung dan Tanda Baca Koma (,)

Telah kita ketahui, kalimat tunggal hanya memiliki satu peristiwa saja yang mencakup satu subjek maupun predikat, sehingga tanda koma maupun kata konjugasi/penghubung yang berperan sebagai penghubung bukan ciri kalimat tunggal. Contoh :

  • Sepotong kue untuk temanku. (kalimat tunggal)
  • Mereka sudah berada di jalan yang benar. (kalimat tunggal)
  • Orang-orang yang mengantri itu sangat sabar. (kalimat tunggal)
  • Sukri adalah teman Alina semasa kecil dahulu. (kalimat tunggal)
  • Suatu sore paman mengajak kami bermain di sawah. (kalimat tunggal)
  • Katak-katak dan burung mencari makanan di kolam itu. (kalimat tunggal)
  • Adik membenci tikus sedangkan aku membenci anjing. (kalimat majemuk)
  • Ibu memasak kerang rebus dan ayah membaca koran kota. (kalimat majemuk)
  • Mereka sangat giat belajar dengan keadaan yang serba terbatas. (kalimat tunggal)
  • Pengantar surat tersebut jarang mengirim surat ke alamat yang salah. (kalimat tunggal)
  • Aku membaca buku dongeng yang kubeli semalam di pameran buku. (kalimat tunggal)
  • Kami ingin pergi ke medan, tetapi mobil yang kami tumpangi salah jalan. (kalimat majemuk)
  • Presiden RI mengunjungi negara tetangga, namun wakilnya tidak ikut dengan beliau. (kalimat majemuk)
  • Pemilihan umum akan dilaksanakan serentak, namun ada daerah yang belum bersedia. (kalimat majemuk)
  • Kami ingin membeli buku di toko buku itu sore ini, namun kulihat awan sangat mendung. (kalimat majemuk)

C. Jenis Jenis Kalimat Tunggal

Dalam penggolongan kalimat tunggal, terdapat beberapa jenis berdasarkan predikatnya. Kalimat tunggal dapat dibedakan menjadi kalimat tunggal nominal, kalimat tunggal adjektiva, kalimat tunggal verbal, kalimat tunggal preposional dan kalimat tunggal numeral.

1. Kalimat Tunggal Nomina

Kalimat tunggal ini merupakan kata benda yang menjadi predikatnya, seperti contoh :

  • Rani adalah anak yang bijak.
  • Tas kulit itu buatan Bandung.
  • Udin bukan anak yang bandel.
  • Nenek temanku seorang pelaut.
  • Dokter gigi itu adalah Ayah Nisa.
  • Kakaknya adalah atlet bulutangkis.
  • Ayahku seorang pegawai kantoran.
  • Kakekku seorang pejuang kemerdekaan.
  • Mereka adalah siswa SMA Taruni Cendana.
  • Badru seorang penasehat hukum yang terkenal.
  • Orang yang memanjat pohon itu adalah Aji.
  • Almari antik itu tempat penyimpanan keris kuno.
  • Istriku seorang guru di SMPN 28 Bandar Lampung.
  • Adikku adalah seorang murid di MTs Daarul Hufadz.
  • Bibi merupakan seorang pegawai di salah satu BUMN.
  • Ayah Azka adalah seorang pengusaha tambang yang sukses.
  • Jeremy Tety adalah seorang mantan penyiar berita di televisi.
  • Sosok misterius yang sangat ditakuti itu ternyata kakek Anto.
  • Paman adalah seorang guru yang menjabat sebagai wakil kepala sekolah.
  • Orang yang berdiri tegap di seberang halte itu adalah guru olahraga kami.

2. Kalimat Tunggal Adjektival

Kalimat tunggal ini merupakan kata sifat yang menjadi predikatnya, seperti contoh :

  • Dina cantik sekali.
  • Cuaca hari ini panas.
  • Lapangan ini luas sekali.
  • Gedung itu tinggi sekali.
  • Makanan ini manis sekali.
  • Suara Rossa merdu sekali.
  • Minuman ini dingin sekali.
  • Intan sangat bersemangat.
  • Neta berisik sekali di kelas.
  • Rumah nenek seram sekali.
  • Besi itu tidak mudah berkarat.
  • Pak RT sinis kepada warganya.
  • Titi baik sekali kepada adiknya.
  • Kayla malu kepada kakek nenek.
  • Pemerintah kejam terhadap rakyat.
  • Ayah tegas kepada semua anaknya.
  • Menara itu lebih terlihat di kejauhan.
  • Qori tumbuh menjadi anak yang ceria.
  • Koko marah kepada teman sekelasnya.
  • Nenek murah hati kepada semua orang.
  • Gunung itu memang benar-benar tinggi.
  • Ayu sangat baik kepada teman-temannya.
  • Ibu sangat sayang kepada semua anaknya.
  • Lukisan Angel sangat memukau pengunjung.
  • Polisi itu galak sekali kepada pengendara nakal.
  • Karya Rino yang terbaik di perlombaan tingkat nasional.

3. Kalimat Tunggal Numerial

Kalimat tunggal ini merupakan kata bilangan yang menjadi predikatnya, seperti contoh :

  • Abahku berulang tahun ke-50.
  • Uang yang dibutuhkan sebanyak lima juta.
  • Buku cerita yang dipinjam kakak ada 8 buah.
  • Berat badan kakek ternyata hanya 60 kg saja.
  • Pelepasan kuda itu membutuhkan lima orang.
  • Ia memiliki 8 unit rumah dan 3 unit apartemen.
  • Pak Budi mempunyai 6 orang anak dan 21 cucu.
  • Berita itu sudah lebih dari 5 kali ku dengar dalam sehari ini.
  • Kantor baru kami membutuhkan komputer sebanyak 90 unit.
  • Baju lebaran yang dibelikan ibu untuk kakak berjumlah 3 buah.
  • Sekali makan, adikku sanggup menghabiskan 5 bungkus es krim.
  • Bencana banjir bandang itu menelan korban lebih dari 1000 jiwa.
  • Di alun-alun kota terdapat 1500 lebih kios minuman dan jajanan pasar.
  • Ketentuan karangan yang dibuat itu tidak boleh melebihi 100 halaman.
  • Di kebun belakang, bunga mawar yang ditanam Rini sudah mekar 2 tangkai.
  • Ibu membeli 3 buah semangka dan 5 kilo jeruk untuk acara arisan nanti sore.
  • Budi memenangkan 3 perlombaan sekaligus dalam acara 17 agustus kemarin.
  • Untuk sampai ke tempat kerjanya, ia harus 4 kali turun naik kendaraan umum.
  • Setiap hari ia mampu mengumpulkan 2 karung botol plastik untuk didaur ulang.
  • Ia sudah 6 kali bolak balik ke kelurahan untuk mengurus akte kelahiran anaknya.
  • Jumlah warga yang mendapatkan bantuan di desa sebelah sebanyak 60 kepala keluarga.
  • Jembatan yang menghubungkan 2 desa tersebut dibangun sepanjang 1.250 m di atas sungai.
  • Masing-masing kelompok siswa diwajibkan untuk meneliti 2 jenis tumbuhan berakar serabut sebagai tugas ekstrakurikuler.

4. Kalimat Tunggal Verbal

Kalimat tunggal ini merupakan kata kerja yang menjadi predikatnya, seperti contoh :

  • Kirana memperbaiki rok sekolahnya yang robek akibat tersangkut di pagar sekolah.
  • Laras menyapu halaman depan rumah ketika matahari baru saja terbit.
  • Buku itu dibaca oleh adik hingga selesai hanya dalam 15 menit saja.
  • Kakak menyiram bunga di taman dengan menggunakan selang.
  • Walikota menggalakkan program kesehatan baru di kota kami.
  • Kiki memukul anak itu dengan sangat keras hingga ia pingsan.
  • Bilqis memupuk tanaman yang baru saja ia tanam semalam.
  • Hamidah sedang menyulam pakaian hangat untuk adiknya.
  • Bona merapikan buku pelajarannya di atas meja belajar.
  • Joko mengambil beberapa buah mangga di pohon.
  • Cici membersihkan kamarnya setelah bangun tidur.
  • Nita kehilangan kartu perpustakaannya di sekolah.
  • Ajit mengembalikan buku yang ia pinjam dari Siti.
  • Ibu membeli beberapa buah apel kesukaan adik.
  • Rini menyanyi di atas panggung dengan indah.
  • Mama memasak sayur lodeh siang ini di dapur.
  • Ayah merokok di depan rumah bersama kakek.
  • Pegawai itu mengetik surat resmi di komputer.
  • Budi berenang di kolam renang sendirian.
  • Pria itu mengusir para preman di pasar.
  • Siwa berteriak dikejauhan.
  • Asep menunggang kuda.
  • Sifa menjahit baju

5. Kalimat Tunggal Preposisional

Jenis kalimat tunggal ini merupakan jenis kalimat tunggal yang  memiliki predikat berupa kata depan. Berikut ini merupakan beberapa contoh kalimat tunggal preposional .

  • Ayah di kantor.
  • Makan di meja.
  • Kami ke Serang.
  • Aku di hati kamu.
  • Adik Tia di Jakarta.
  • Ibu di depan rumah.
  • Surat itu dari Nenek.
  • Talinya di samping kiri.
  • Buku saya di dalam tas.
  • Pulpennya di atas meja.
  • Cumi-cumi di aquarium.
  • Komputernya di atas meja.
  • Meja Kiki di belakang kelas.
  • Pesawat itu menuju Jakarta.
  • Kakek di depan teras rumah.
  • Perahu itu di pinggir sungai.
  • Air terjun itu di tengah hutan.
  • Mobilnya diparkir di belakang.
  • Kakak Nabila ke kolam renang.
  • Kalkulator baru itu di dalam tas.
  • Jembatan Ampera di Palembang.
  • Mainan boneka di etalase depan.
  • Mataharinya tepat di atas kepala.
  • Sekolah kami di antara dua bukit.
  • Majalah Bobo di tengah rak buku.
  • Mama dari pasar Simpang Limun.
  • Perjalanan ini menuju Bukit Sentul.
  • Makalah ekonomi di rak paling bawah.
  • Tangganya di tembok belakang rumah.
  • Sendal adik di halaman belakang rumah.
  • Gadis berbaju biru itu menuju ke toko sepatu.
  • Baju merah muda itu di dalam lemari paling atas.
  • Sepatu bergambar ikan itu di bawah kolong tempat tidur.

Sekian pembahasan mengenai kalimat tunggal dimulai dari pengertian hingga ke contohnya, semoga dapat menambah wawasannya untuk kita semua. Jangan lupa juga untuk membaca artikel lainnya ya, terimakasih!

 

Satu pemikiran pada “Kalimat Tunggal”

Tinggalkan komentar