Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi makhluk hidup merupakan suatu kegiatan untuk mengelompokan makhluk hidup menjadi golongan atau unit yang lebih kecil.

Alam semesta yang kita pijak ini, ternyata tidak hanya dihuni oleh bangsa manusia saja. Yakni ada makhluk hidup lainnya, yang mempunyai hak sama seperti kita.

Jumlah makhluk hidup yang ada di alam semesta ini mungkin tidak terhitung. Dan ada bermacam-macam juga.

Oleh karena itu, diperlukan sebuah klasifikasi atau pengelompokan supaya kita sebagai manusia, juga bisa lebih mudah untuk mengingatnya.

A. Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup

Secara sederhana, klasifikasi adalah mengelompokkan makhluk hidup ke dalam kelas-kelas. Usaha klasifikasi makhluk hidup telah dilakukan sejak zaman dahulu.

Awalnya, manusia hanya membedakan tumbuhan dan hewan. Kini manusia (ahli biologi) menggunakan sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan atau hewan yang memiliki persamaan struktur.

Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray (1627-1708) yang berasal dari Inggris. Ide tersebut disempurnakan oleh Carl Von Linne (lebih dikenal dengan sebutan Carolus Linnaeus) (1707-1778) seorang ahli botani yang berkebangsaan Swedia.

Sistem klasifikasi pertama kali dikenal adalah sistem klasifikasi yang dibuat oleh Aristoteles pada abad ke-4 SM. sistem klasifikasi Aristoteles adalah dengan mengelompokkan hewan berdasarkan kriteria tertentu, seperti cara reproduksi  dan ada tidaknya darah merah.

Theophratus (murid Aristoteles) mengklasifikasi tumbuhan berdasarkan kegunaan dan cara-cara penanamannya. Sistem Klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang sederhana dan fleksibel.

Sistem klasifikasi Linnaeus adalah dengan cara menulis dalam bahasa latin karena di zamannya bahasa latin adalah bahasa yang dipakai dalam pendidikan resmi. Cabang biologi yang mempelajari tentang klasifikasi disebut dengan taksonomi.

A. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

Makhluk hidup yang ada di muka bumi ini memiliki aneka ragam yang sangat banyak, baik ukuran, bentuk, struktur tubuh, maupun cara hidupnya.

untuk mempermudah kita dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup tersebut, para ahli biologi membuat klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan sifat yang dimiliki oleh makhluk-makhluk hidup tersebut.

Klasifikasi memiliki peran yang sangat penting bagi biologi karena terlalu banyak perbedaan jenis makhluk hidup untuk dipisah-pisahkan dan dibandingkan.

Tujuan klasifikasi makhluk hidup, antara lain

  1. memilah atau mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri,
  2. menggambarkan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup yang lain,
  3. mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup, dan
  4. memberi nama makhluk hidup yang belum memiliki nama.

Adapun Manfaat dari klasifikasi makhluk hidup, antara lain

  1. memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam,
  2. mengetahui jenis-jenis makhluk hidup, dan
  3. Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.

C. Macam Macam Sistem Klasifikasi

Sistem klasifikasi makhluk hidup terus berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan. Saat ini terdapat tiga sistem klasifikasi makhluk hidup, yaitu sistem artifisial atau buatan, sistem alami, dan sistem filogenetik.

1. Sistem Artifisial atau Buatan

Sistem artifisial adalah klasifikasi yang menggunakan satu atau dua ciri yang mudah diamati yang ada pada makhluk hidup.

Sistem ini disusun dengan kehendak manusia atau sifat lainnya. Misalnya, klasifikasi tumbuhan dapat menggunakan dasar habitat (tempat hidup) dan habitus (perawakan) berupa pohon, perdu, terna, semak, dan memanjat.

Tokoh sistem klasifikasi ini, antara lain

  1. Aristoteles yang membagi makhluk hidup menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan (Plantae) dan hewan (Animalia). Ia pun membagi tumbuhan menjadi kelompok pohon, perdu, terna, semak, dan memanjat.
  2. Carolus Linnaeus yang mengelompokkan tumbuhan berdasarkan alat reproduksinya.

2. Sistem Alami

Klasifikasi sistem alami dipelopori oleh Michael Adams dan Jean Baptiste Lamarck. Sistem ini menghendaki terbentuknya kelompok-kelompok takson yang alami.

Artinya, anggota-anggota yang membentuk unit takson terjadi secara alamiah atau sewajarnya seperti yang dikehendaki oleh alam.

Klasifikasi sistem alami menggunakan dasar persamaan dan perbedaan morfologi (bentuk luar tubuh) secara alami atau wajar.

Contoh pada hewan, antara lain hewan berkaki dua, hewan berkaki empat, hewan tidak berkaki, hewan bersayap, hewan bersirip, hewan berbulu, hewan bersisik, dan hewan berambut.

Contoh pada tumbuhan, antara lain tumbuhan berkeping biji satu, dan tumbuhan berkeping biji dua

3. Sistem Filogenetik

Klasifikasi sistem filogenetik muncul setelah teori evolusi dikemukakan oleh para ahli biologi. Sistem ini pertama kali dikemukakan oleh Charles Darwin pada tahun 1959. Menurutnya, terdapat hubungan antara klasifikasi dan evolusi.

Sistem filogenetik disusun berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan antara takson yang satu dan yang lainnya. Selain mencerminkan persamaan dan perbedaan sifat morfologi, anatomi, ataupun fisiologinya, sistem ini menjelaskan mengapa semua makhluk hidup memiliki kesamaan molekul dan biokimia, tetapi berbeda-beda dalam bentuk susunan dan fungsinya.

Jadi, pada dasarnya sistem klasifikasi filogenetik disusun berdasarkan persamaan fenotipe yang mengacu pada sifat-sifat bentuk luar, faal, tingkah laku yang dapat diamati, dan pewarisan keturunan. 

pewarisan keturunan ini mengacu pada hubungan evolusioner sejak jenis nenek moyang hingga cabang-cabang keturunannya.

Contoh klasifikasi sistem filogenetik pada hewan adalah hewan ikan, reptil, amfibi, unggas, dan mamalia.

D. Tahapan/Proses Klasifikasi Makhluk Hidup

Para biologiawan yang mengklasifikasi dunia kehidupan hingga saat ini masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae (Sistem alam), diterbitkan pada tahun 1758, sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah.

Untuk tahapan klasifikasi sendiri terdiri dari tiga tahapan yaitu, identifikasi (pencandraan), pengelompokan, dan pemberian nama takson.

1. Pencandraan (Identifikasi)

Identifikasi atau pencandraan adalah mendeskripsikan ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi. Salah satu dari pola klasifikasi yang pertama yaitu menempatkan semua jenis hewan yang hidup dalam habitat yang sama dalam satu kategori. Untuk hal-hal yang harus diamati yaitu, morfologi, anatomi, fisiologi, kromosom, serta tingkah lakunya.

Untuk dapat mengidentifikasi makhluk hidup yang baru ditemukan, tentunya kita memerlukan alat pembanding seperti gambar, spesimen (awetan hewan ataupun tumbuhan), kunci identifikasi (hewan ataupun tumbuhan yang sudah diketahui namanya). Kunci identifikasi sendiri sering juga disebut sebagai kunci determinasi.

Sebagai contoh, ikan, ikan paus, serta burung penguin diklasifikasikan sebagai makhluk hidup yang dapat berenang.

Untuk jenis klasifikasi ini sering kali didasarkan pada prinsip makhluk hidup yang memiliki kemiripan organ analognya.

Organ analog yaitu organ dari suatu makhluk hidup yang memiliki fungsi yang sama, walaupun bentuknya berbeda.

2. Pengelompokan

Pengelompokan didasarkan atas identifikasi makhluk hidup dalam suatu kelompok yang sama. Makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam bentuk tingkatan takson.

Jenis pengelompokan dalam tingkatan takson diuraikan kurang lebih seperti urutan tingkatan dalam sistem klasifikasi, yaitu:

  1. Pengelompokan yang membentuk takson genus terdiri dari dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu.
  2. Genus yang memiliki ciri-ciri tertentu tersebut di kelompokan dalam tingkatan takson famili.
  3. Di atas Famili ada tingkatan ordo, tingkatan takson ordo terdiri atas beberapa famili dengan ciri tertentu.
  4. Selanjutnya beberapa dari ordo dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan lagi sehingga terbentuklah takson kelas.
  5. Tingkatan takson kelas dengan ciri-ciri tertentu pula dapat di kelompokan membentuk takson filum (untuk jenis hewan), serta tingkatan takson divisi (untuk jenis tumbuhan).

3. Pemberian Nama Takson

Para ahli taksonomi yang telah melakukan penelitian terhadap berbagai jenis hewan maupun tumbuhan, mereka telah melakukan tahapan dalam klasifikasi dan akhirnya dapat memberikan nama terhadap suatu makhluk hidup.

Untuk memudahkan dalam mencari nama dari suatu makhluk hidup yang baru dikenal, dapat menggunakan kunci determinasi.

D. Urutan Tingkatan Takson Makhluk Hidup

Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke tingkat terendah yaitu:

  • Kingdom (Kerajaan)
  • Phylum(hewan)/Divisio (tumbuhan)
  • Classis (Kelas)
  • Ordo (Bangsa)
  • familia (Suku)
  • Genus (Marga)
  • dan Spesies (Jenis)

E. Perkembangan Sistem Klasifikasi

Sistem klasifikasi yang kita kenal sekarang merupakan perkembangan klasifikasi makhluk hidup yang berkelanjutan. Perkembangan tersebut diantaranya klasifikasi 2, 3, 4, 5, 6 kingdom. Mari kita ulas satu persatu mengenai penjelasannya.

Sistem Klasifikasi 2 Kingdom

Awalnya, organisme dikelompokkan menjadi 2 bagian besar, yaitu klasifikasi dunia tumbuhan (Kingdom Plantae) dan klasifikasi dunia hewan (Kingdom Animalia).

1. Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)

Dunia tumbuhan meliputi makhluk hidup yang mempunyai dinding sel dari bahan selulosa dan berklorofil sehingga mampu melakukan fotosintesis untuk kelangsungan hidupnya.

Contoh: Ganggang, tumbuhan lumut, tumbuhan paku. Ditambah bakteri dan jamur walaupun mereka tidak mempunyai klorofil.

2. Dunia Hewan (Kingdom Animalia)

Dunia Hewan meliputi makhluk hidup yang tidak mempunyai dinding sel, tidak berklorofil, dan bisa bergerak bebas.

Contoh: Hewan berpori (Porifera), cacing (Vermes), hewan berongga (Coelenterata), hewan bersel satu (Protozoa), hewan lunak (Molusca), dan hewan bertulang belakang (Chordata).

Sistem Klasifikasi 3 Kingdom

Sistem klasifikasi ini memisahkan jamur yang pada klasifikasi 2 kingdom masuk ke dunia tumbuhan. Jamur dibedakan karena dinding sel jamur bukan terdiri dari bahan selulosa seperti dinding sel tumbuhan, melainkan dari bahan kitin.

Jamur juga tidak bisa membuat makanan sendiri (Heterotrof) seperti tumbuhan.

1. Dunia Jamur (Kingdom Fungi)

Meliputi segala organisme yang mendapatkan makanan secara heterotrof dengan cara menyerap makanan (Absorpsi).

Jamur memperoleh makanan dari makhluk hidup lain (Parasit) maupun dengan cara menyerap dari makhluk hidup yang telah mati (Saprofit).

Ciri-ciri jamur adalah:

  • Eukariotik
  • Multiseluler
  • Dinding sel terbuat dari kitin.
  • Para anggota kerajaan ini tidak memiliki pigmen fotosintetik dan karena itu heterotrofik.

Contoh Kingdom Fungi: Jamur Tiram (Pierotus sp.), jamur Amanita (Amanita Phalloides), jamur Kuping (Auricula Polythrica), jamur keputihan (Candida albicans), jamur tempe (Rhizopus Oligosporus), ragi roti (Saccharomyces volvaceae), Jamur Merang (Volvariella volvaceae), dan lainnya.

2. Dunia Tumbuhan

Meliputi segala organisme yang bisa membuat makanannya sendiri (Autotrof) dengan melewati fotosintesis.

Ciri-ciri kerajaan tumbuhan adalah:

  • Eukariotik
  • Multiseluler
  • Dinding sel yang terbuat dari selulosa.
  • Anggota kelompok Plantae mengandung pigmen fotosintesis dan mendapatkan energi mereka melalui itu dan karena itu autotrofik.

3. Dunia Hewan

Meliputi segala organisme yang memperoleh makanannya secara heterotrof dengan cara memakan organisme lain.

Sedikit kami menyinggung tentang urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (yang sekarang digunakan), yaitu:

  • Domain (Daerah)
  • Kingdom (Kerajaan)
  • Phylum atau Filum (hewan)/Divisio (tumbuhan)
  • Classis (Kelas)
  • Ordo (Bangsa)
  • Familia (Suku)
  • Genus (Marga)
  • dan Spesies (Jenis)

Sistem Klasifikasi 4 Kingdom

Sistem ini berkembang setelah ditemukan inti sel (nukleus). Ada organisme yang inti sel nya tidak mempunyai selaput, terdapat juga organisme yang inti sel nya diselubungi selaput.

1. Kingdom Monera

Anggota kingdom Monera semuanya tidak memiliki selaput inti, untuk itu disebut organisme prokariotik.

Contoh: bakteri dan ganggang biru hijau.

2. Kingdom Fungi

Segala jenis jamur dimasukkan pada kingdom fungi

3. Kingdom Plantae

Semua ganggang (kecuali ganggang biru-hijau), tumbuhan paku, tumbuhan lumut, dan tumbuhan biji termasuk dalam kingdom ini.

4. Kingdom Animalia

Semua hewan mulai dari Protozoa hingga Chordata termasuk ke dalam kingdom animalia.

Sistem Klasifikasi 5 Kingdom

Whittaker mengusulkan klasifikasi makhluk hidup menjadi 5 kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia karena kemajuan IPTEK.

Di sistem ini ganggang yang sebelumnya dimasukkan ke dalam kelompok kingdom Plantae, serta Protozoa yang sebelumnya dimasukkan ke dalam kingdom Animalia kemudian dikelompokkan menjadi satu kingdom. Kingdom tersebut bernama Kingdom Protista.

1. Kingdom Monera

Terdiri dari bakteri dan ganggang biru-hijau. Dilihat dari mikroskop kebanyakan bakteri terlihat mempunyai ukuran dan bentuk yang sama.

Tetapi lewat bukti biologi molekular dijumpai perbedaan pada ARN ribosom. Sehingga ahli mikrobiologi membedakan bakteri menjadi eubacteria dan archaebacteria.

  • Eubacteria ialah kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber karbon yang sederhana dan hidup di lingkungan biasa
  • Archaebacteria ialah kelompok bakteri yang dapat hidup di lingkungan ekstrim, misalnya pada sumber air panas, di dalam laut dengan kadar garam tinggi, atau di tempat yang asam.

2. Kingdom Protista

Terdiri dari organisme yang mempunyai selaput inti dan bersel tunggal dan bisa ditemui dimana saja. Protista dikelompokkan menjadi tiga, yaitu protista menyerupai tumbuhan (Ganggang), dan protista menyerupai jamur, protista menyerupai hewan (Protozoa).

Ciri-ciri: Hampir semua protista hidup di air karena mereka tidak mempunyai pelindung yang dapat menjaga tubuhnya dari kekeringan.

3. Kingdom Fungi

Biasanya bersel banyak, mempunyai membran inti sekaligus peran sebagai dekomposer pada lingkungan. Jamur mendapatkan makanan dengan cara saprofit atau parasit.

4. Kingdom Plantae

Merupakan organisme yang memiliki membran inti yang bisa membuat makanannya sendiri dan bersel banyak. Kingdom ini biasa hidup di darat. Cara berkembang biak bisa secara kawin dan tidak kawin.

5. Kingdom Animalia

Merupakan organisme yang memakan makhluk hidup lain untuk kebutuhan makanannya. Sel hewan tidak mempunyai dinding sel.

Sistem Klasifikasi 6 Kingdom

Sistem klasifikasi yang diuraikan diatas belum memasukkan virus diklasifikasinya. Tubuh virus tersusun atas asam nuklea yang diselubungi oleh protein.

Di luar sel hidup, virus merupakan benda mati. Virus hanya bisa hidup dan memperbanyak diri dalam sel hidup inangnya.

Sistem klasifikasi 6 kingdom merupakan sistem klasifikasi 5 kingdom ditambah dengan kingdom Virus.

Sekian dari artikel mengenai klasifikasi makhluk hidup ini, semoga dapat menambah pengetahuannya. Dan jangan lupa juga untuk membaca artikel lainnya

Tinggalkan komentar