Kalimat Aktif dan Pasif

Kalimat aktif dan Pasif – Dalam pembahasan kali ini, kami akan membahas kalimat aktif dan kalimat pasif. Pokok-pokok yang akan dipelajari dimulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis, dan contohnya. Berikut merupakan penjelasannya.

Pengertian Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya aktif melakukan sesuatu. Kalimat aktif biasanya diawali oleh awalan me- atau ber-. Sedangkan kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai sesuatu pekerjaan. Kalimat pasif biasanya diawali oleh awalan ter- atau di-.

Ciri-Ciri Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Berikut akan kami paparkan ciri-ciri dari kedua kalimat ini.

Ciri-ciri kalimat aktif:

1. Subjek dalam kalimat aktif adalah sebagai pelaku yang melakukan tindakan. Contoh:

  • Ayah memancing ikan. (subjek=ayah sebagai pelaku, melakukan tindakan=memancing)
  • Hamid mengerjakan tugasnya. (subjek=Hamid sebagai pelaku, melakukan tindakan=mengerjakan)
  • Anisa menjahit baju. (subjek=Anisa sebagai pelaku, melakukan tindakan=menjahit)

2. Predikatnya berimbuhan me- atau ber-. Contoh:

  • Arya mengendarai sepeda. (predikat memiliki imbuhan me-)
  • Irvan meminum air itu (predikat berimbuhan me-)
  • Ani bercerita dihadapan teman-temannya (predikat berimbuhan ber-)

3. Memiliki pola S-P-O atau S-P-O-K. Contoh:

  • Ayah membawa oleh-oleh (berpola S-P-O)
  • Adik membeli buah di pasar (berpola S-P-O-K)

4. Subjek pada kalimat aktif merupakan objek pada kalimat pasif

Ciri-ciri kalimat pasif:

1. Subjeknya sebagai penderita yang dikenai pekerjaan/perbuatan. Contoh:

  • Ikan dipancing oleh ayah (subjek=ikan sebagai penderita, dikenai pekerjaan/perbuatan=dipancing)
  • Tugasnya dikerjakan oleh Hamid (subjek=tugasnya sebagai penderita, dikenai pekerjaan/perbuatan=dikerjakan)
  • Baju dijahit oleh Anisa (subjek=baju sebagai penderita, dikenai pekerjaan/perbuatan=dijahit)

2. Predikatnya berimbuhan di-, ter-, atau ter-kan. Contoh:

  • Sepeda dikendarai adik. (predikat berimbuhan di-)
  • Air itu terminum oleh Aldi. (predikat berimbuhan ter-)
  • Perjuangannya kini terabaikan. (predikat berimbuhan ter-)
  • Kami kelelahan menunggunya. (predikat berimbuhan ke-an)

3. Subjek pada kalimat pasif merupakan objek pada kalimat aktif

  • Oleh-oleh dibawa Ayah
  • Buah dibeli Adik di pasar.

4. Biasanya ditandai dengan adanya kata oleh, meskipun kata oleh ini dihilangkan tidak merubah makna pada kalimat tersebut. Contoh:

  • Televisi ditonton oleh kakek.
  • Sayuran itu dipetik oleh ibu.

5. Predikatnya berupa predikat persona (kata ganti orang, disusul oleh kata kerja yang kehilangan awalan)

Jenis Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Jenis-Jenis Kalimat Aktif

Terdapat dua jenis pada kalimat aktif, yaitu:

1. Kalimat Aktif Transitif

Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang memiliki objek. Hal ini disebabkan predikat pada jenis kalimat aktif ini menggunakan jenis-jenis kata kerja (verba) transitif. 

Ciri-ciri kalimat aktif transitif:

  • Objek yang terdapat didalam kalimatnya dikenai suatu pekerjaan.
  • Dapat diubah menjadi kalimat pasif.
  • Predikatnya merupakan kata kerja transitif yang berimbuhan me- atau memper-.
  • Kalimatnya mempuyai pola dasar S-P-O.

Contoh Kalimat Aktif Transitif:

  1. Ayah mengecat rumah. (S-P-O)
  2. Kucing memanjat pohon. (S-P-O)
  3. Pak Guru menyuruh Marlina untuk menemuinya di ruang guru. (S-P-O-K tujuan)
  4. Kakek membawa buah-buahan dari kampung halamannya. (S-P-O-K tempat)
  5. Ayah membelikan aku sepeda baru. (S-P-O-Pel)
  6. Kucing itu melompati pagar. (S-P-O)
  7. Ibu memasak nasi. (S-P-O)
  8. Para petani menanam padi. (S-P-O)
  9. Ibu mencuci piring. (S-P-O)
  10. Ibu membelikan adik baju baru. (S-P-O-Pel)
  11. Ibu Guru menunjuk Andi sebagai ketua kelas. (S-P-O-Pel)
  12. Ayah membawa oleh-oleh dari Surabaya. (S-P-O-K tempat)
  13. Kami menjenguk  Andi  kemarin malam. (S-P-O-K waktu)
  14. Mereka mempermalukan Rudi di depan umum. (S-P-O-K tempat)
  15. Perusahaan itu memperlakukan para karyawan secara tidak adil. (S-P-O-K cara)
  16. Banu membawa bekal dari rumahnya. (S-P-O-K tempat)
  17. Ayah menyewa mobil untuk digunakan saat kami berwisata nanti. (S-P-O-K tujuan)
  18. Paman mempertajam pisau dengan menggunakan asahan.  (S-P-O-K alat)

2. Kalimat Aktif Intransitif

Kalimat aktif intransitif adalah salah satu jenis dari kalimat aktif yang predikatnya tidak membutuhkan suatu objek untuk menjadi sebuah kalimat utuh. Dengan kata lain, kalimat ini dapat berdiri sendiri meskipun tidak terdapat sebuah objek yang mengikutinya.

Ciri-Ciri Kalimat Aktif Intransitif:

  • Tidak terdapat onjek yang dikenai tindakan pada kalimatnya.
  • Tidak dapat diubah menjadi bentuk pasif.
  • Pada umumnya menggunakan kata kerja yang berimbuhan ber-, ter-, ke- an, ber- kan.

Contoh Kalimat Aktif Intransitif:

  1. Kami bermain di tanah lapang. (S-P-K tempat)
  2. Kami tertawa karena melihat tingkah lakunya yang begitu lucu. (S-P-K sebab)
  3. Pak Romi tertipu hingga ratusan juta rupiah. (S-P-K akibat)
  4. Tubuhnya berlumuran keringat. (S-P-Pel)
  5. Ami kelelahan akibat bekerja terlalu keras. (S-P-Pel)
  6. Aku tetap berangkat  ke sekolah meskipun harus kehujanan. (S-P-K perlawanan/perbandingan)
  7. Aku bertemu dengannya tadi siang. (S-P-Pel-K waktu)
  8. Pak Firman bekerja di sebuah perusahaan multinasional. (S-P-K tempat)
  9. Kami bermain sepakbola di tanah lapang perkampungan. (S-P-Pel-K tempat)
  10. Kami berteman  sejak kami masih berseragam SD. (S-P-K waktu)
  11. Kami berlatih teater di sanggar milik Paman Adi. (S-P-Pel-K tempat)

Jenis-Jenis Kalimat Pasif

Jenis kalimat pasif dapat dibedakan berdasarkan subjek dan predikatnya. berikut ini penjelasannya. Berdasarkan subjeknya, kalimat pasif terbagi menjadi kalimat pasif transitif dan kalimat pasif intransitif. Sedangkan berdasarkan predikatnya, kalimat pasif terbagi menjadi kalimat pasif tindakan dan kalimat pasif keadaan. Berikut merupakan penjelasannya

1. Kalimat Pasif Transitif

Kalimat pasif transitif adalah kalimat pasif yang memiliki objek. Biasanya kalimat transitif berpola O-P-S atau O-P-S-K. Contoh:

  1. Tono dipanggil Rani dengan suara lantang.
  2. Uang kantor dihilangkan oleh Tiwi.
  3. Laptop baru dibeli oleh adik.
  4. Tanah di sawah dicangkul oleh Pak Tani.
  5. Lantai dipel oleh kakak setiap pagi.
  6. Apel pemberian Dennis dimakan oleh Adel.
  7. Listrik di rumah kami diperbaiki oleh tukang dari PLN.
  8. Baju kotor dicuci oleh ibu.
  9. Tembok kama dicat oleh Mas Yanto.
  10. Lagu Indonesia Raya dinyanyikan oleh grup paduan suara.
  11. Padi dipanen oleh para buruh tani.
  12. Vaksin MR disuntikkan oleh bidan.
  13. Sampah dibuang oleh ibu ke TPS.
  14. Selokan dibersihkan para warga kemarin sore.
  15. Atap yang bocor diganti oleh ayah.
  16. Kamar yang berantakan dibereskan oleh Lukman.
  17. Lampu kamar dimatikan oleh ibu.
  18. Es pisang ijo djual oleh Nara.
  19. Pita peresmian dipotong oleh Pak Miko.
  20. Jenazah korban bencana dikuburkan oleh TNI.
  21. Aku ditemani oleh ibu saat di rumah sakit.
  22. Bangkai kucing dikuburkan oleh ayah.
  23. Anakku diberi nama oleh kakek-neneknya.
  24. Obat itu ditelan oleh Putri tanpa bantuan pisang.
  25. Pencuri itu dihukum oleh polisi.
  26. Semua jemuran kering dilipat oleh ibu.
  27. Zahra digendong ibu.
  28. Komputer itu diperbaiki oleh ayah.

2. Kalimat Pasif Intransitif

Kalimat pasif intransitif adalah kalimat pasif yang tidak memiliki objek. Biasanya pola kalimat pasif intransitif adalah S-P atau S-P-K. Contoh:

  1. Hana dipanggil dengan suara keras.
  2. Adik terpeleset di kamar mandi.
  3. Ikan dijual di pasar.
  4. Ayah terjatuh saat melewati kubangan air di jalan.
  5. Keluarga terkejut dengan kedatangan polisi di rumah.
  6. Kucing kami tertabrak saat berlari di jalan.
  7. Para siswa terjatuh saat lari menyelamatkan diri.
  8. Kamarku dirapikan dengan sangat cepat.
  9. Kami terselamatkan dengan adanya program pelatihan keterampilan.
  10. Rumah dibersihkan karena sangat kotor.
  11. Pintu dan jendela ditutup setiap malam.
  12. Jalan ditambal karena berlubang.
  13. Drone diterbangkan di tempat terbuka.
  14. Tanah digali untuk mendapatkan air bersih.
  15. Pintu dan jendela dibuka setiap pagi.
  16. Kucing ditendang karena menggigit Ririn.
  17. Kakek dirawat di rumah sakit.
  18. Padi dipanen seminggu lagi.
  19. Gelandangan dan anak jalanan ditertibkan setiap bulan.
  20. Biji jarak dimanfaatkan untuk minyak goreng.
  21. Keberhasilan diperoleh dengan usaha dan doa.
  22. Piala bergilir diperebutkan saat lomba futsal antar sekolah menengah.
  23. Yoyon terlena dengan suara indah Afgan.
  24. Lagu pahlawan itu dinyanyikan dengan syahdu.
  25. Jenazah itu dikubur di lubang sempit.
  26. Ikan itu dipelihara di akuarium kecil.
  27. Daging sapi itu dimasak tadi malam.
  28. Rumah ini dibongkar secara paksa.

3. Kalimat Pasif Tindakan

Kalimat pasif tindakan adalah kalimat pasif dengan predikatnya merupakan suatu tindakan atau kegiatan. Predikat yang digunakan dalam jenis kalimat pasif ini biasanya berimbuhan di-, ke-, ter-, atau kata ganti. Contoh:

  1. Aku ditanya oleh ayah tentang keadaan kakak di rumah sakit.
  2. Mobilku diperbaiki oleh montir handal di bengkel Handoyo.
  3. Ayah terjatuh ketika memperbaiki atap rumah.
  4. Tanamanku terinjak adik saat sedang bermain.
  5. Wiwin dianiaya oleh kekasihnya karena cemburu.
  6. Kasurku dibasahi oleh keringat adik yang sedang tidur.
  7. Bajuku disetrika oleh Mbok Juminem.
  8. Permen utuh itu tertelan oleh Adel.
  9. Ibu diberi hadiah oleh ayah saat ulang tahun ke-50.
  10. Pegawai pabrik itu dibunuh saat berada di kamar kosnya.
  11. Pohon mawar itu ditanam oleh ayah setahun lalu.
  12. Novel ini telah dibaca oleh kakak kemarin malam.
  13. Suratku dikirim oleh Tono.
  14. Ayah dan Pak Dodi dipanggil oleh Ketua RT.
  15. Kami diusir dari rumah kontrakan.
  16. Gedung itu diresmikan oleh Gubernur.
  17. Kambing dipotong saat Idul Adha.
  18. Pohon jati ditebang untuk membuat almari.
  19. Ibu ditipu oleh sales panci presto.
  20. Jendela kamarku ditutup setiap malam.
  21. Begal itu dipukul ayah hingga terkapar.
  22. Semua makanan ini dimasak oleh ibu.
  23. Upacara bendera dihadiri oleh berbagai elemen.
  24. Hadiah diserahkan oleh Kepala Sekolah.
  25. Baju bekasku diberikan kepada Tiwi.
  26. Bayi itu ditinggalkan di panti asuhan.
  27. Acara kartun Upin Ipin dilihat oleh banyak anak Indonesia.

4. Kalimat Pasif Keadaan

Kalimat pasif keadaan adalah kalimat pasif dengan predikatnya merupakan keadaan yang ada pada subjek. Predikat yang digunakan dalam jenis kalimat pasif ini biasanya berimbuhan ke-an. Contoh:

  1. Agus ketiduran di dalam bus hingga melewati jalan rumahnya.
  2. Rumah Bu Asni kemasukan maling kemarin malam.
  3. Adik merasa kepanasan walaupun sudah ada kipas angin.
  4. Ayah kedinginan saat tamasya ke Gunung Bromo.
  5. Luki ketagihan narkoba sejak lulus SMA.
  6. Miko kejatuhan ternit di kamar ayah.
  7. Kami ketakutan sekali saat gunung mulai meletus.
  8. Semalam ibu kehujanan di jalan.
  9. Adik selalu kesiangan bangun.
  10. Meisya takut kemalaman pulang dari pesta.
  11. Aku keturunan keluarga keraton.
  12. Lampu itu ketinggian untukku.
  13. Barang-barang belanjaan ibu ketinggalan di taksi.
  14. Upacara hari ini kepagian untuk para siswa.

Fungsi Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Fungsi Kalimat Aktif

Setiap kalimat dalam bahasa Indonesia akan memiliki fungsinya tersendiri, termasuk untuk fungsi dari kalimat aktif dan pasif dimana memiliki fungsi yang sama, meski berbeda dalam menjelaskannya.

Untuk fungsi kalimat aktif, biasanya beberapa orang akan menggunakannya untuk menjelaskan bahwa seseorang telah atau sedang melakukan sesuatu menggunakan sebuah kalimat dengan SPOK atau SPK.

Tentunya hal ini akan sangat berguna untuk kamu yang saat ini ingin belajar bahasa Indonesia, dengan memperhatikan beberapa ciri dari kalimat ini tentunya bersamaan dengan cara penulisan atau penyampaiannya.

Jika kamu sudah memahami beberapa cara serta ciri dari penulisan kalimat aktif, maka anda akan menjadi salah seorang yang beruntung terutama untuk bersaing disekolah dalam hal pelajaran.

Fungsi Kalimat Pasif

Setiap kalimat aktif dan pasif akan memberikan sebuah fungsi tersendiri, dimana keduanya befungsi untuk menjelaskan sebuah arti dari penulisan atau pembicaraan, yang menjelaskan akan sesuatu yang terjadi atau dalam memberikan informasi.

Tentunya pada kalimat pasif biasanya memiliki fungsi yang hampir sama dengan kalimat tidak langsung, yang biasanya digunakan pada tata bahasa Indonesia.

Dalam penggunaannya kalimat pasif juga berfungsi sebagai salah satu penegas, dimana akan menjelaskan bahwa ada beberapa kalimat yang menjelaskan jika subjek yang telah berubah menjadi objek, sedang atau telah melakukan sesuatu sebagai predikatnya.

Hal ini juga menjadi salah satu bagian dari ciri pada kalimat pasif, yang biasanya terdapat pada beberapa penulisan dalam sebuah tulisan.

Demikian penjelasan mengenai kalimat aktif dan pasif semoga dapat menambah pengetahuan kita semua. Dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya supaya wawasanmu bertambah luas lagi. Terimakasih!

Tinggalkan komentar