Keseharian di Surabaya

Hai teman-teman mau cerita sedikit perjalananku dari Jakarta menuju Surabaya. Saat aku baru sampai berada di Stasiun Gubeng Surabaya, aku langsung memberitahu abangku melalui WA, dan abangku bilang share location.

Yang kulakukan malah memfoto-foto daerah sekitar hihi.

Karena waktu itu aku belum tahu caranya dan belum paham yang dimaksud abangku. Lalu abangku membuat contoh share location, setelah melihatnya aku tertawa kecil melihat kegaptekanku. Dan aku akhirnya bisa share location melalui Whatsapp untuk pertama kalinya.

Tak lama kemudian abangku datang dengan motor bebeknya berlabel Yamaha dengan wajah baru bangun tidurnya.

Di jalan, kami sempat menghampiri Indomaret untuk membeli mie instan. Lalu kami kembali ke jalan hingga sampai ke tempat kosan abangku yang bersebelahan dengan Barbershop MBois.

Kamar Kos Abangku

Setelah sampai, kami bergegas melaksanakan shalat subuh. Lalu aku tidur sebentar sedangkan abangku pergi ke tempat biasa ia beraktivitas, “Rumah Singgah”.

Begitu aku terbangun dari tidurku, kebiasaan burukku saat di rumah selalu muncul, yaitu main game online yang sedang populer saat ini, Mobile Legends: Bang bang.

Tak lama kemudian abangku pulang membawakan Susu Cokelat Instan yang berukuran besar untuk diminum. Susu itu dibeli untukku sebagai ganti cemilan selama ia balik kembali ke Rumah Singgah.

Lalu ia mengajakku untuk mabar (main bareng) sampai 2 kali pertandingan. Setelah itu ia menawarkanku untuk ikut ke Rumah Singgah lalu aku memutuskan untuk ikut bersamanya.

Rumah Singgah dan Warung Kopi

Jarak dari kosan ke Rumah Singgah sekitar 2 kilometer. Sesampai disana aku melihat ada orang sakit yang sedang berbaring di dalam Rumah Singgah itu. Jadi, rumah tersebut mempunyai sistem seperti menampung orang yang keluar dari rumah sakit tetapi pasien masih dalam keadaan sakit.

Setelah itu abangku juga mengajakku untuk pergi ke sebuah warung yang sudah banyak menjamur di Kota Surabaya, yaitu warkop (warung kopi).

Warkop disana terdapat wi-fi gratis, sehingga disana kami sempat mabar beberapa kali dengan minuman kopi yang telah dipesan. Selesai mabar, abangku mengerjakan sesuatu di laptopnya.

Setelah itu abangku kembali ke Rumah Singgah-nya.

Tak lama kemudian Adzan Maghrib berkumandang, akupun bergegas menuju ke masjid terdekat. Waktu itu aku tidak tahu letak dari masjid terdekat.

Lalu aku bertanya kepada seorang ibu-ibu menanyakan letak masjid terdekat. Setelah diberitahu letaknya, aku berjalan kearah yang dituju sang ibu. Tak lama kemudian sang ibu  memanggilku dan menawarkanku untuk shalat di sebuah mushola yang letaknya sangat dekat dari warkop.

Karena tidak enak menolaknya aku langsung menuju mushola yang dituju.

Ternyata jarak musholanya hanya 10 meter dari warkop.

Di dalam mushola terdapat beberapa anak-anak yang sedang menunggu gurunya untuk belajar ngaji. Setelah shalat aku kembali ke tempat abangku (Rumah Singgah).

Sesampai disana banyak orang yang berdatangan, dan aku hanya duduk di halaman luar rumah tersebut sambil bermain game online.

Dan waktu menunjukkan waktu sekitar pukul 9 malam, aku dan abangku pergi mencari lauk untuk makan malam.

Mencari Makanan

Kami berkeliling sambil berbincang-bincang sesuatu, salah satunya aku menanyakan “Bang disini ada Kopi Janji Jiwa”. Abangku menjawab “Waduh jangan ditanya lagi fi, disini malah Kopi Janji Jiwa asalnya”. Aku pun terkejut mendengarnya karena kukira berasal dari Bandung.

Lalu abangku menawarkan untuk makan mi ayam, dan aku menolaknya. dalam hatiku berkata “Masa sampai Surabaya cuman makan mie aja”.

Kemudian abangku berputar-putar lagi untuk mencari menu yang cocok, yang pada akhirnya kami makan mie ayam yang ditawarinya. Dan ternyata mie yang ditawarkan oleh abangku itu rasanya enak pake banget. Sampai-sampai aku menambah porsinya.

Disana kami sambil berbincang-bincang masalah kedisiplinan di Sintesa, katanya “Kamu kalau disuruh sesuatu sama guru turuti aja”.

Setelah selesai makan kami langsung menuju kosan untuk menyegerakan tidur malam, tetapi abangku tidurnya ke Rumah Singgah sambil menjaga pasien disana.

Mungkin karena jadwal piketnya.

Akibat Bergadang

Setelah abangku pergi aku kembali memainkan game di handphoneku, karena aku masih penasaran dengan gameplaynya (Game Chess Rush).

Setiap satu pertandingan selesai memakan waktu 30 sampai 50 menit. Pada akhirnya aku tertidur pada pukul 1 dini hari.

Kemudian saat terbangun kembali jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. dan aku santai-santai saja, soalnya di Lampung jam segitu masih waktu subuh.

Begitu aku cek di Google waktu subuh di Surabaya sekitar jam 4 lewat sedikit. Lalu aku terburu-buru untuk melaksanakan shalat subuh.

Metagame

Setelah selesai shalat subuh aku niatnya mau keluar keliling sekitar kosan abangku untuk mencari lauk untuk sarapan. Sayangnya pagarnya digembok dan aku tidak tahu kuncinya dimana. Akhirnya aku hanya memasak mie instan.

Setelah selesai aku kembali bermain Chess Rush karena aku masih penasaran chemistry dari permainan itu, sambil mencari tahu Jenis apa yang menjadi meta di game tersebut.

Kalian tau gak sih arti dari meta?

Meta adalah perubahan yang mengikuti alur suatu game. Bicara soal meta juga harus diikuti oleh buff dan nerf. Buff adalah perubahan yang mengikuti alur suatu game yang biasanya kearah yang lebih positif, misalnya suatu karakter diberikan tambahan damage. Sedangkan nerf kebalikannya yaitu kearah yang negatif.

Sambil asyik memainkannya tiba-tiba abangku pulang lalu menanyakan sudah sarapan atau belum. setelah itu abangku juga ikut penasaran dengan game yang kumainkan, lalu aku memberikan handphoneku.

Abangku bermain handphoneku sampai Adzan Zhuhur berkumandang dan kamipun segera berangkat ke masjid dengan motornya.

Detik demi detik kuhabiskan waktu dengan bermain game yang kumainkan, sampai akhirnya aku kelelahan dan tidur siang.

Memesan Mie Iblis

Saat malam kami memesan makanan yang bernama Mie Iblis sebagai lauk makan malam kami. Dari namanya sepertinya kalian sudah tahu kalau rasanya sangat pedas. Yup, benar sekali rasanya sangat pedas.

Kupikir awalnya makanan di Jawa tidak ada yang pedas ternyata sekarang aku berubah pikiran setelah memakan mie itu.

Setelah selesai makan malam, abangku kembali ke tempat kerjanya yakni di Rumah Singgah. Aku pun kembali bermain Chess Rush.

Lalu aku mendapatkan meta dari game itu, yaitu Rider. Efek yang diberikan yakni tambahan armor sebanyak 180 dan tambahan  magic resistance sebanyak 60%. Efek itu bisa aktif saat ada 6 Rider di dalam papan catur.

Mencari Detergen

Keesokan harinya aku berkeliling sekitar kosan abangku untuk mencari lauk sarapan pagi, sekaligus mencari Indomaret terdekat untuk membeli detergen.

Langkah demi langkah kulalui ada beberapa warkop yang kulewati, tempatnya lebih luas dibanding warkop di tempat yang berada di dekat Rumah Singgah.

Dan sebelum sampai ke Indomaret kutemui Alfamart. Tidak hanya itu di dekat Alfamart  juga terdapat sebuah toko fried chicken.

Dan aku memutuskan untuk pergi berbelanja kesana untuk membeli detergen dan lauk sarapan pagi.

Sayangnya detergen yang berada disana terlalu besar, jadi aku hanya membeli ayam saja. Setelah itu niat untuk pergi ke Indomaret hilang karena biasanya Alfamart dan Indomaret barang yang dijual 11 12 alias hampir sama.

Selama di perjalanan aku sempat berpikir berapa target yang ingin kucapai di Sintesa. Sampai akhirnya aku menemukan warung dan kutanyakan apa ada detergen, dan alhamdulillah di warung tersebut menjual detergen.

Setelah itu sekitar pukul 1 siang kami pergi Stasiun Gubeng untuk berangkat ke Pondok Pesantren Sintesa. Demikian keseharianku saat berada di Surabaya, terima kasih telah membacanya.

Tinggalkan komentar