Rotasi dan Revolusi Bulan

Rotasi dan Revolusi bulan – Ketika kita mengamati Bulan pada malam hari yang cerah, kadang terlihat seperti sabit, kadang separuh, dan kadang penuh. Tahukah kalian penyebabnya? Sama halnya seperti Bumi, Bulan juga selalu bergerak.

Pergerakan Bulan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu gerakan berputar pada porosnya, gerakan mengelilingi Bumi, dan gerakan bersama Bumi mengelilingi Matahari.

Pengertian Rotasi Bulan dan Revolusi Bulan

rotasi dan revolusi bulan

Rotasi Bulan

Perputaran bulan pada porosnya disebut dengan rotasi bulan. Waktu yang dibutuhkan Bulan saat melakukan sekali berotasi adalah 29,5 hari atau satu bulan. Bulan berotasi dari Barat ke Timur. Oleh karena itu, kita selalu melihat sisi yang sama setiap kali melihat Bulan.

Revolusi Bulan

Perputaran bulan dalam mengelilingi Bumi biasa disebut sebagai revolusi bulan. Bulan mengelilingi Bumi dalam orbit yang berbentuk elips.

Perputaran bulan yang mengelilingi bumi, menyebabkan adanya perubahan pada bagian bulan yang mengenai sinar matahari. Akibatnya, Bulan sering terlihat berubah bentuk. Perubahan bentuk bulan ini disebut perubahan fase bulan.

Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu daur penuh fase bulan yakni selama 29,5 hari atau satu bulan.

Bentuk-bentuk yang terbentuk pada bulan dipengaruhi oleh posisi bulan. Fase-fase bulan dipengaruhi oleh seberapa luas dari separuh permukaan tersebut yang dapat diamati dari Bumi.

Penjelasan Lengkap Rotasi dan Revolusi Bumi

Dampak Rotasi dan Revolusi Bulan

rotasi dan revolusi bulan
unsplash.com

Pada saat Bulan mengelilingi Bumi, maka bulan juga melakukan perputaran pada porosnya. Sehingga, dari penjelasan ini dapat disimpulkan, bahwa

rotasi bulan sama dengan waktu revolusi bulan. Waktu yang dibutuhkan Bulan untuk mengelilingi bumi yaitu selama 29 hari 12 jam 44 menit dan 3 detik.

Dari pergerakan rotasi dan revolusi Bulan, maka di Bumi dapat dilihat beberapa peristiwa yang dapat diamati dengan mata telanjang.

dari pergerakan rotasi dan revolusi bulan, maka akan timbul dampak rotasi dan revolusi bulan diantaranya, terjadinya pasang dan naik air laut, perubahan jumlah hari pada setiap bulan di kalender hijriah, terjadi macam-macam fase bulan dan pergerakannya. berikut merupakan penjelasan lebih lengkapnya.

1. Terjadinya Pasang dan Naik Air Laut

Proses ini ditandai dengan terjadinya air pasang naik, permukaan air laut akan naik. Sebaliknya jika laut pasang surut, maka permukaan air laut akan menurun.

Air laut di Bumi yang menghadap pada bulan akan tertarik oleh gaya gravitasi bulan sehingga menimbulkan pasang naik. Sebaliknya, air laut  yang membelakangi posisi bulan maka mengalami pasang surut.

2. Perubahan Jumlah Hari pada Setiap Bulan di Kalender Hijriah

Jumlah hari pada kalender Hijriah perbulannya adalah 30 atau 29 hari. Maka, dalam satu bulan kalender Hijriah memiliki lama sekitar 29,5 hari. Hal ini menyebabkan dalam kalender Hijriah ditemukan adanya tahun Kabisat.

Revolusi Bulan digunakan oleh umat Islam dalam menentukan perhitungan atau permulaan kalender Hijriah atau disebut juga kalender Komariah.

kalender Hijriah lebih cepat 11 hari daripada kalender masehi. Sehingga menyebabkan beberapa hari besar keagamaan umat Islam setiap tahunnya berubah lebih cepat 11 hari dari tahun sebelumnya pada kalender Masehi.

3. Terjadinya Macam-Macam Fase Bulan dan Pergerakannya

rotasi dan revolusi bulan menyebabkan perubahan penampakan Bulan saat mengelilingi Bumi, yang dinamakan dengan fase Bulan. Ada empat fase Bulan yang terjadi, yaitu:

  • Fase bulan mati, Pada fase bulan baru, posisi Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Sisi bulan yang gelap menghadap ke Bumi, sehingga Bulan tidak tampak.
  • Fase bulan sabit, pada fase ini seminggu kemudian setelah bulan baru, bulan yang berbentuk sabit terlihat di langit barat sesudah matahari tenggelam. Setelah bulan baru, biasanya sabit pada bulan akan semakin membesar dari hari ke hari hingga menjadi bulan separuh
  • Fase bulan separuh, pada fase ini separuh permukaan bulan menghadap Bumi dan hanya setengahnya yang terkena sinar matahari. Oleh karena itu, Bulan hanya terlihat separuhnya saja.
  • Fase bulan tiga perempat dan bulan penuh, pada fase ini, Bulan terlihat bersinar sempurna saat terlihat dari Bumi, yang dinamakan sebagai bulan purnama.

Setelah mengalami empat fase tersebut, kemudian Bulan akan kembali ke fase awal, dan begitu seterusnya hingga kiamat tiba.

4. Terjadi Gerhana Bulan

Gerhana bulan adalah peristiwa yang terjadi saat posisi Bulan, Matahari, dan Bumi terletak pada posisi garis lurus atau linear. Posisi Bumi harus berada diantara posisi Bulan dan Matahari.

hal ini terjadi karena bulan berada di belakang bumi, sehingga sinar matahari yang seharusnya diterima oleh Bulan terhalang oleh Bumi. Sehingga bulan berada pada bayang-bayang Bumi, yang memiliki dua macam bayangan, yaitu umbra dan penumbra.

5. Terjadinya Gerhana Matahari

Selain gerhana bulan, rotasi dan revolusi bulan juga dapat menyebabkan gerhana matahari. Pada saat gerhana matahari, posisi bayangan umbra dan penumbra Bulan adalah dalam bayangan Matahari atau penutup laju sinar matahari.

Singkatnya, posisi Bulan berada diantara Bumi dan Matahari. Gerhana Matahari ini sendiri juga memiliki empat jenis yang berdasarkan pada posisi Bulan yang berada ditengah-tengah Bumi dan Matahari, yaitu gerhana Matahari total, gerhana matahari cincin, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari hibrid.

Penjelasan mengenai rotasi dan revolusi Bulan tersebut sangat mempengaruhi kehidupan yang ada di Planet Bumi. Bagi para akademisi dan peneliti, rotasi dan revolusi Bulan sangat bermanfaat dalam beberapa hal, yaitu:

  • gravitasi bulan menentukan pergerakan bumi dalam mengetahui dan memprediksi arus laut
  • Memperkirakan dan menentukan permulaan Tahun Hijriah bagi umat Islam terlebih lagi sangat bermanfaat saat akan menentukan awal puasa Ramadhan dan datangnya Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha
  • Memprediksi terjadinya gerhana Bulan dan Matahari di tahun-tahun mendatang

Dan, beberapa percobaan bisa dilakukan untuk menjelaskan rotasi dan revolusi Bulan, serta rotasi Bumi.

Bulan adalah salah satu planet dalam tata surya dan planet-planet memiliki orbit mereka sendiri yang dipengaruhi oleh gravitasi atau gaya tarik gravitasi ke Bumi yang mengorbit bulan tetap di jalur. Serta, Bulan melakukan peredaran mengelilingi Matahari yang merupakan pusat sistem tata surya.

Beredarnya semua planet, termasuk Bulan, pada orbitnya mungkin secara ilmiah sulit untuk dijelaskan kenapa Bulan mengalami rotasi dan revolusi dengan sendirinya karena hal ini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan oleh umat manusia.

Satu hal yang dapat dipastikan bahwa penyebab rotasi dan revolusi Bulan adalah karena Bulan memiliki orbit dan sejak terciptanya sistem tata surya semua planet, termasuk Bulan, telah melakukan peredaran pada porosnya dan mengelilingi Matahari.

Sekian dari pembahasan mengenai rotasi dan revolusi bulan semoga dapat menambah pengetahuannya mengenai alam semesta kita. Terima kasih dan jangan lupa baca artikel lainnya ya…

2 pemikiran pada “Rotasi dan Revolusi Bulan”

  1. Jika bulan berotasi kenapa pemandangan yg kita lihat kebulan selalu sama, seolah oleh bulan bagian bulan yg kita lihat sama terus tidak pernah kita melihat bagian sebelah nya bulan. Ada yg bisa menjelaskan?

    Balas
  2. Artikelnya lengkap, bagus, dan sangat bermanfaat.
    Mohon ditingkatkan bila ada kekurangan.
    Kalau bisa memuat artikel-artikel tentang isi buku.
    Saya penggemar berat buku, terutama novel dan komik.
    Mungkin bisa membahas tentang novel-novel yang baru dirilis.
    Itu masukan dan saran saya.
    Semoga membantu https://gim-bi.com/ untuk kedepannya.
    Salam semanis permen.

    Balas

Tinggalkan komentar