Tarian Adat Daerah Jakarta Yang Perlu Kamu Tahu

Tarian Adat Jakarta – Halo semuanya, Bagaimana Kabar kalian. Kalian semua tentu saja tau mengenai kota Jakarta.

Jakarta merupakan ibukota negara Indonesia yang terletak di pulau Jawa. Meskipun merupakan kota terpadat yang ada di Indonesia, Jakarta juga mempunyai beragam kebudayaan lho.

Sejak berkuasanya kerajaan Tarumanegara pada abad ke 5 Masehi, kebudayaan suku Betawi yang ada di wilayah ini memang sudah berkemban pesat.

Di Jakarta terdapat seperti kesenian seperti Ondel-ondel, Tanjidor, Lenong dan beragam kebudayaan lainnya.

Tetapi pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih spesifik mengenai kebudayaan yang ada di Jakarta yaitu mengenai kesenian tari yang ada.

Lantas apa saja kesenian tari yang ada di Jakarta ?

Mari kita simak penjelasan tarian daerah Jakarta beserta gambarnya di bawah ini.

Tari Topeng Betawi

Tarian adat Jakarta yang pertama kita bahas ialah tari Topeng Betawi, pada zaman dahulu tarian ini dipentaskan dengan cara berkeliling atau ngamen dan lebih berfokus pada unsur tariannya.

Sebenarnya tarian daerah Jakarta ini merupakan satu kesatuan dengan pertunjukan Topeng Betawi.

Kesenian ini diciptakan oleh Kong Djioen dan Mak Kinang sekitar pada tahun 1930 karena terinspirasi dari salah satu seni tari topeng lainnya yaitu tari Topeng Kecil Cirebong.

Hal tersebut kedua tarian topeng Betawi maupun Cirebon memiliki beberapa kesamaan, seperti nama-nama tokoh dalam pertunjukan dan filosofi kesenian tersebut juga.

Selain digunakan sebagai tarian hiburan, tarian Jakarta ini diyakini oleh masyarakat Betawi sebagai tarian yang bisa menjauhkan bala atau malapetaka

Dalam tarian ini juga mirip dengan ketoprak atau drama tari, jika dibawakan untuk mengisi acara yang gunanya untuk menghibur para penonton maka akan lebih banyak lawakan di dalamnya.

Tarian yang berfokus pada lakon atau pemain kesenian ini diiringi dengan alunan alat musik dari Gamelan Topeng.

Tari Ronggeng Blantek

Tarian Jakarta selanjutnya bernama tari Ronggeng Blantek, tarian ini digunakan dalam pembukaaan kesenian Topeng Blantek yaitu salah satu teater rakyat Betawi.

Tarian ini diyakini sudah ada zaman penjajahan negara Belanda. Tarian ini sendiri ditarikan oleh 4 sampai 6 penari perempuan lengkap dengan busana tari yang berwarna cerah, selendang, terdapat manik-manik dan dihiasi payet.

Tarian ini sendiri akan dibawakan oleh penari dengan tempo gerakan yang cepat, dinamis, berenergi dan terlihat luwes. Tarian ini akan diiringi dengan alat musik tanji seperti trombone, gendang, terompet, gong, simbal, baritone, tehyan dan lain sebagainya.

Pada zaman dahulu tari Ronggeng Blantek memang dikhususkan sebagai pembukaan kesenian Topeng Blantek, namun sekarang tarian ini dapat dibawakan dalam berbagai acara kesenian.

Tari Lenggang Nyai

Tarian khas Jakarta yang berikutnya kita bahas dikenal dengan nama tari Lenggang Nyai, tarian ini sendiri terinspirasi dari kisah Nyai Dasimah.

Kisah tersebut menceritakan mengenai Nyai Dasimah yang bingung untuk memilih orang Indonesia atau orang Belanda untuk menjadi pendamping hidupnya. Akhirnya Nyai Dasimah lebih memilih orang Belanda.

Namun karena menurutnya terdapat berbagai aturan yang sangat ketat, sehingga membuatnya berontak.

Tarian ini sendiri diciptakan oleh seniman perempuan yang bernama Wiwiek Widiastuti, alasan mengapa dia mengangkat kisah dari Nyai Dasimah adalah karena dalamnya makna mengenai kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan.

Para penari akan menari dengan iringan lagu dengan alat musik tradisional yaitu Gambang Kromong, para penarinya sendiri biasanya saat pementasan akan memakai busana tari berwarna merah menyala.

Tari Sembah Nyai

Tarian adat Jakarta selanjutnya bernama tari Sembah Nyai yang diciptakan oleh seniman tari bernama Dadi Djana. Taria ini merupakan tarian yang dikembagkan dari kesenian tari yang berasal dari Betawi Tengah.

Tarian ini sangat kental sekali dengan budaya Melayu, hal ini dapat dilihat dari penyajiannya yang hampir sama dengan tarian Melayu yaitu tari Sekapur Sirih.

Tarian ini sendiri diiringi dengan alat musik tradisional dari Gambang Kromong.

Tari Sirih Kuning

Tarian khas dari Jakarta selanjutnya bernama tari Sirih Kuning, tarian ini merupakan tari tradisional Betawi yang terinspirasi dari tari Cokek Banten

Meskipun nama tarian ini terdapat kata “kuning” tetapi busana yang dipakai oleh para penari mempunyai beragam warna dan sangat kental dengan budaya Tionghoa.

Oleh karena itu, tarian ini diiringi dengan alat musik Tionghoa dan alat musik Gambang Kromong.

Tari Sirih Kuning sering digunakan oleh masyarakat sebagai tarian untuk mengiringi pengantin. Terutama pada saat penyerahan sirih dari pengantin laki-laki kepada pengantin perempuan.

Tarian ini juga sering dibawakan sebagai tarian hiburan masyarakat dalam berbagai acara ataupun tarian penyambut tamu.

Tari Yapong

Nama tarian daerah Jakarta selanjutnya adalah tari Yapong, tarian ini merupakan jenis tarian kreasi baru yang diciptakan oleh seniman bernama Bagong Kussudiardja.

Tarian ini pertama kali dipentaskan dalam acara ulang tahun ke 450 provinsi Jakarta pada tahun 1977. tarian ini memadukan unsur dari tari Betawi dan juga unsur-unsur tari Sumatera dan tari Pop.

Hal ini dapat dilihat dari akulturasi budaya yang ada di busana para penarinya. Para penari akan mengenakan pakaian yang telah dimodifikasi dari tari Kembang Topeng Betawi dengan motif naga merah yang mewakili budaya Tionghoa.

Tarian ini diiringi dengan iringan alat musik tradisional yang yaitu alat musik Betawi, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Tari Japin Betawi

Tarian adat Jakarta yang selanjutnya adalah tari Japin Betawi atau dikenal dengan tari Zapin. Tari Zapin memang berkembang pesat di berbagai daerah di Indonesia.

Tari zapin merupakan tarian adat bangsa Melayu dengan paduan budaya Arab.

Di Sumatera, Kalimantan dan juga Jakarta tarian ini mempunyai ciri khasnya tersendiri dengan menyesuaikan budaya lokal.

Tari Renggong Manis

Tari tradisional Jakarta yang berikutnya ialah tari Renggong Manis, tarian ini merupakan tarian yang biasa ditampilkan dalam penyambutan tamu.

Tarian ini lebih semarak dengan iringan alat musik Gambang Kromong dengan suara rebab dua dawai.

Tarian Betawi ini merupakan tarian yang menggambarkan kebersamaan para remaja dari berbagai budaya seperti Betawi, India, Tionghoa, dan Arab.

Untuk pakaiannya sendiri para penari akan mengenakan pakaian berwarna merah dengan pernak-pernik khas seperti di pakaian Tionghoa.

Tari Lambang Sari

Tarian Jakarta yang terakhir adalah tari Kembang Lambang Sari atau dikenal juga dengan tari Lambang Sari.

Tarian ini merupakan jenis tari kreasi baru yang diciptakan oleh Wiwiek Widiasturi. Tarian ini sendiri terinspirasi dari kisah “Bapak Jantuk” yang ada dalam kesenian Topeng Betawi.

Kisahnya sendiri menceritakan mengenai kegembiraan seseorang saat dapat mengasuh anak, kegembiraannya terekspresikan dalam nyanyian dan juga tarian.

Tokoh dalam tarian ini sendiri akan mengenakan properti tari berupa topeng dengan mata sipit, kening menonjol, pipi tembem dan jalannya menggunakan tongkat serta bungkuk.

Penari tersebut biasanya akan mengenakan jas, celana pangsi, sarung dan ikat kepala.

Itulah penjelasan mengenai macam-macam tarian adat yang ada di Jakarta, marilah kita jaga bersama agar anak cucu kita dapat menikmati kesenian tarian Jakarta ini.

Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca semua. Jangan lupa share artikel ini untuk mengenalkan budaya yang ada di Indonesia.

Dan seperti biasa terimakasih sudah singgah

Tinggalkan komentar